Iman tanpa perbuatan
Yakobus 2:14-17
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
- Yakobus 2:17
Beberapa orang memandang konsep “iman tanpa perbuatan” bertentangan dengan konsep “dibenarkan oleh karena iman”. Itu salah, keduanya justru berjalan beriringan. Manusia diselamatkan oleh Yesus melalui imannya kepada Dia. Manusia bukan diselamatkan karena berbuat baik (Ef. 2:8-9). Seharusnya, orang yang diselamatkan akan hidup oleh imannya dan tampak melalui perbuatannya.
Apa yang diajarkan Yakobus sama dengan pengajaran Yesus di dalam Matius 7:15-23. Yesus menekankan bahwa setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedangkan pohon yang tidak baik menghasilkan yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik menghasilkan buah yang tidak baik, atau pun sebaliknya. Setiap orang yang telah diselamatkan seharusnya memancarkan perbuatan baik. Namun sadarilah, semua orang bisa berbuat baik tapi belum tentu perbuatan baik itu sesuai dengan iman Kristiani. Tuhan Yesus menghendaki orang percaya memiliki motivasi dan cara melakukan perbuatan baik yang sesuai dengan nilai-nilai kekristenan sehingga berkenan di hadapan Tuhan.
Seorang jemaat rajin memberikan persembahan mingguan, perpuluhan, bahkan juga persembahan pada momen-momen khusus. Jemaat ini juga tidak segan merogoh kocek jika diminta membantu mendukung pembangunan gereja atau pelayanan misi ke pelosok. Apa yang dilakukannya terlihat baik dan membangun. Namun, ia ingin selalu menempati posisi penting dalam struktur gereja dan mendapatkan kehormatan. Bila tidak sampai terpilih, ia akan marah atau ngambek kepada hamba Tuhan atau majelis gereja. Inilah contoh perbuatan baik belum tentu disertai motivasi dan cara yang sesuai iman Kristiani.
Saudaraku, mari pastikan perbuatan baik kita diiringi motivasi yang sesuai dengan iman Kristiani dan bukan untuk meninggikan diri sendiri. Jangan sampai mengaku Kristen dan merasa perbuatan-perbuatan kita seakan mencerminkan kekristenan tetapi Anda malah ditolak Tuhan Yesus, seperti yang diungkapkan-Nya di Matius 7:22-23, “Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak mengenal Engkau! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Refleksi Diri:
- Apa motivasi Anda selama ini dalam melakukan perbuatan baik?
- Pikirkanlah perbuatan-perbuatan baik yang pernah Anda lakukan, apakah sesuai dengan iman Kristiani?