Iman untuk melangkah maju
Ibrani 12:1-11
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
- Ibrani 11:1
Saya pernah menyaksikan kejadian, seorang buta hendak menyeberang jalan raya yang ramai. Namun anehnya, ia tidak mencari pertolongan orang lain.
Saya agak heran dan bertanya dalam hati, bagaimanakah seorang buta dapat menyeberangi jalan seorang diri tanpa bantuan dari orang lain? Saat itulah saya menyaksikan sebuah peristiwa yang luar biasa. Orang buta itu, tanpa khawatir dan ragu, melangkah maju menyeberangi jalan. Dan hebatnya, ia sampai di seberang jalan dengan selamat. Saya berpikir, apa kira-kira yang ia pikirkan sehingga berani menyeberangi jalan? Apakah ia tidak takut dengan ramainya jalan besar tersebut?
Saya akhirnya mengambil kesimpulan bahwa memang orang buta tidak bisa melihat tetapi ia yakin bahwa orang lain melihat dirinya menyeberangi jalan - termasuk saya - sehingga orang akan memberikan kesempatan baginya untuk menyeberangi jalan.
Saya kemudian menganalogikannya dengan kekristenan, inilah yang disebut iman. Iman memampukan kita tetap melangkah tanpa khawatir dan ragu, percaya bahwa Tuhan akan menolong dalam hidup kita. Walaupun kita mungkin “buta”, tidak tahu apa maksud rencana Tuhan di balik semua yang kita hadapi maupun bagaimana masa depan kita, kita tetap melangkah maju ke depan. Bayangkan kalau orang buta tersebut memikirkan dan fokus kepada kendaraan yang lewat, pasti muncul keraguan, kekhawatiran, dan ketakutan sehingga ia takkan berani menyeberang jalan. Namun, ia tetap fokus ke depan, percaya bahwa ada orang lain yang melihat dirinya sehingga ia tidak ragu untuk menyeberang.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita diperhadapkan banyak masalah dan pergumulan. Jika hidup kita fokus pada segala macam masalah dan pergumulan hidup, kita akan selalu diliputi oleh kekhawatiran, kegelisahan, dan ketakutan. Tapi bersyukur bahwa Tuhan Allah melihat kita. Dia memperhatikan dan peduli dengan kehidupan kita. Penulis Ibrani menyatakan: “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, …” (ay. 2a).
Kita memiliki Tuhan yang hidup dan bersama-Nya kita tidak perlu takut. Dia adalah Imanuel, Allah yang selalu beserta dengan kita.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda pernah mengalami kejadian yang menguji iman Anda? Bagaimana akhir pengalaman iman tersebut?
- Hal apa yang memampukan Anda untuk memiliki iman yang tetap melangkah maju ke depan apa pun masalah dan pergumulannya?