Integritas seorang yang setia
Amsal 20:1-7
Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?.
- Amsal 20:6
Makna integritas sudah dikemukakan Amsal ribuan tahun yang lalu. Amsal 20:6 adalah salah satu contohnya. Perhatikan kata “tetapi” yang ditempatkan di tengah ayat yang menunjuk pada suatu pertentangan. Kalimat kedua menguji kebenaran dari kalimat pertama. Kata “tetapi” mempertanyakan apakah benar orang banyak yang mengklaim dirinya baik hati sungguh berlaku setia? Apakah orang-orang tersebut bisa dipercaya memegang integritasnya?
Amsal 20:6 hendak menunjukkan bahwa berkata-kata itu mudah, tapi perlu bukti dari apa yang dikatakan. Banyak orang memberikan janji A atau janji B tetapi di dalam kenyataannya nol besar. Dalam hal ini orang setia diuji. Orang setia adalah mereka yang selaras antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukannya. Kalau ia mengatakan A maka akan setia melakukan A sesuai dengan yang dikatakannya. Kalau orang yang setia menyebut dirinya kawan maka dirinya tidak akan meninggalkan teman saat temannya mengalami kesulitan. Alkitab BIS menerjemahkan ayat ini demikian, “Banyak orang yang mengaku dirinya adalah kawan,
tetapi yang betul-betul setia, sukar ditemukan.”
Setia erat kaitannya dengan konsistensi, inilah integritas. Saat ini, begitu banyak orang yang tidak memiliki integritas. Apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang dilakukan. Jangan berpikir orang lain tidak mendengar dan memperhatikan apa yang kita katakan. Orang lain menilai bagaimana sikap hidup kita.
Seorang ayah sering mengajarkan kepada anaknya mengenai kasih kepada sesama dan hidup damai dengan teman. Ayah ini sebetulnya bukan hanya bicara kepada anaknya, tetapi kepada orang lain juga. Namun sayang, anaknya tidak melihat kasih di dalam realita hidup ayahnya. Di rumah, ayahnya sering marah kepada ibunya dengan alasan yang tidak jelas. Rumah serasa jadi neraka bagi anaknya. Orang-orang di luar menghormati ayahnya, tetapi tidak bagi anaknya.
Saudaraku, integritas sangatlah penting. Pikirkan dulu sebelum mengatakan sesuatu. Pikirkan apakah kita bisa melakukannya atau tidak? Hiduplah berintegritas sehingga Anda akan dihormati dan kehadiran Anda dapat menjadi berkat. Bila tidak, Anda tidak akan mendapat hormat, bahkan menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk mengenal Kristus.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda selama ini sudah menjadi orang yang berintegritas dan berlaku setia?
- Apa komitmen yang Anda akan ambil agar benar-benar berintegritas?