Jadi Panutan Di Tengah Keluarga
1 Korintus 4:14-17
Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.
- 1 Korintus 11:1
Gary Thomas seorang penulis buku bestseller tentang pernikahan menceritakan, satu kali sesudah membawakan seminar pernikahan, seorang ibu menghampiri dirinya. Ibu itu berkata kepadanya, “Sepanjang seminar tadi saya berpikir, seandainya suami saya di rumah seperti Anda.” Gary langsung tertawa dan berkata, “Kalau Anda sudah mengenal saya, sepertinya Anda akan berubah pikiran.” Kita mungkin pernah melihat, istri-istri juga mungkin anak-anak, yang tidak melihat suami atau ayahnya di dalam keluarga sebagai sosok teladan untuk mereka. Tuhan rindu seorang pria bisa menjadi teladan di tengah-tengah keluarganya. Pertanyaannya: bagaimana harus memulainya?
Menjadi panutan di tengah keluarga pusatnya bukan pada diri kita, tetapi pada panutan utama kita, yaitu Tuhan Yesus. Yesus berkali-kali berkata kepada murid-murid-Nya, “Ikutlah Aku.” Rasul Paulus berkata kepada jemaat Korintus, “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.” Paulus mengatakan ia bisa menjadi teladan setelah dirinya mengikuti Kristus. Pusat dari kehidupan kita semua adalah Kristus, bukan yang lain.
Hidup yang mengikuti Kristus adalah awal hidup untuk kita bisa menjadi teladan buat seisi rumah kita. Jika kita memulai relasi bersama dengan Yesus, kita akan mengerti jalan yang seharusnya ditempuh. Apa yang Yesus kehendaki, kita lakukan. Sebaliknya, apa yang Dia tidak kehendaki, jangan lakukan. Hiduplah seturut firman-Nya. Menjadi panutan dalam keluarga bukan sesuatu yang dirancang sendiri, tetapi mengikuti rancangan yang sudah Tuhan buat.
Hidup yang mengikuti Tuhan Yesus akan menghasilkan buah yang nyata di dalam kehidupan. Buahnya bisa dilihat, bukan sesuatu yang abstrak. Saat menjadi pengikut Kristus kita bisa belajar untuk mengasihi, berintegritas, lebih banyak bersyukur, dan sebagainya. Jika kita mendaftarkan apa yang harus dilakukan untuk menjadi teladan di tengah keluarga, tentu daftarnya bisa panjang dan tampak melelahkan. Namun, saat menjalani dengan mengikut jejak Tuhan Yesus dengan benar, kita akan dibentuk hari demi hari dalam hal meneladani Kristus. Sekalipun sesekali gagal, kita tidak akan menyerah dan bangkit lagi sebab sumber kekuatannya bukan dari kita, melainkan dari Roh Kudus yang akan memampukan.
Refleksi Diri:
- Apa komitmen yang ingin Anda ambil sebagai seorang suami/ayah dalam hal menjadi teladan di tengah keluarga ?
- Apa yang bisa Anda lakukan sebagai seorang istri/anak untuk menolong suami/ayah Anda menjadi panutan?