Jaga hati dengan firman
Amsal 4
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
- Amsal 4:23
Anak muda sekarang biasanya banyak yang mengidolakan artis atau penyanyi ternama. Mereka nge-fans dengan selebritis tertentu karena ketampanan dan kecantikannya atau juga karena kepintaran dan keramahannya. Beberapa dari mereka sampai meniru gaya rambut, cara berpakaian, bahkan gaya hidup selebritis yang jadi idolanya. Tak sedikit yang rela antre sampai menginap di pinggir jalan untuk mendapatkan tiket konser atau film selebritis tersebut.
Kaum muda begitu mengidolakan mereka. Namun, hati-hati yah.. jangan sampai para selebritis ini menjadi ilah lain di dalam hati. Dimulai dengan menjadi idola, jika tidak waspada dan menjaga hati, bisa menjadi berhala. Mereka rela begadang, tidur di pinggir jalan, dan melakukan pengorbanan-pengorbanan lainnya. Namun, apakah mereka juga rela berkorban untuk Tuhan?
Amsal mengatakan, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, ...” Perhatikan kata “hatimu”, bukan hati orang, tetapi hati kamu, hati Anda. Kenapa? Karena kita nggak bisa urus hati orang, tapi urus hati kita sendiri masih mampu. Mulai urus dan menjaga hati dengan waspada, siaga, dan sungguh-sungguh. Bukan asal-asalan saja, tapi menjaga hati dengan benar dan sesuai firman Tuhan.
Apa langkah praktis yang bisa kita lakukan untuk menjaga hati? Pertama, merenungkan firman Tuhan (Mzm. 119:15). Membaca, mengamati, dan meresapi setiap perkataan Tuhan, akan menjauhkan hati kita dari pikiran yang tidak seturut kehendak Tuhan Yesus. Kedua, mengingat dan menyimpan firman dalam hati (Mzm. 119:11). Cobalah untuk menghafal 1-2 ayat per hari di luar kepala. Ketika mengingat ayat Alkitab maka pada saat menghadapi pencobaan yang menguji iman, kita secara tidak sadar akan diingatkan oleh ayat-ayat tersebut yang berkaitan dengan ujian yang kita hadapi.
Dari hati terpancar kehidupan. Dari hati terlihat buah yang kita hasilkan dalam kehidupan kita kepada sesama. Isi hati dan apa yang ada di dalamnya menentukan buah seperti apa yang dihasilkan. Mulailah waspada dan urus hati Anda. Jangan kepo (selalu ingin tahu). Jangan rempong (terlalu repot). Jangan riweuh (dibuat sulit). Mengurus hatinya orang, sampai lupa mengurus hati sendiri.
Refleksi Diri:
- Apakah hal yang mungkin menjadi ilah lain dalam hidup Anda?
- Sudahkah Anda menjaga hati supaya tidak terjebak mengidolakan sesuatu lebih dari Tuhan Yesus?