Jangan ada dusta
Efesus 4:17-32
Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
- Efesus 4:25
Jangan Ada Dusta di Antara Kita, begitu judul sebuah lagu lawas. Kenapa lagu ini menekankan jangan ada dusta? Karena didustai itu menyakitkan. Bilang cinta padahal dusta. Bilang setia tahunya mendua. Tanggalkan dusta karena itu adalah ciri manusia lama yang akan membawa kepada kebinasaan.
Iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta (Yoh. 8:44). Jadi semua orang yang menyukai kebohongan dan suka berbohong jelas ya anaknya siapa? Anak siapa, Bu? Aduh ngga tega saya jawabnya, jawab sendiri saja ya…
Di Jepang ada budaya malu. Ketika mereka ketahuan berbohong mereka tanpa disuruh akan mengundurkan diri karena malu. Bagaimana kalau di Indonesia? Di negeri ini banyak yang tidak tahu malu. Serupa tong kosong, yang dipukul bersama gong. Demi kepentingan sendiri atau kelompoknya, berani mengucapkan dusta bahkan sampai memojokkan orang atau pihak lain.
Alkitab sudah ingatkan buanglah kebohongan, jangan biasakan berbohong. Karena kebohongan akan melahirkan kebohongan yang lain. Cara kerjanya menular cepat sekali. Karakter anak-anak Allah adalah mereka tidak mau berbohong, membenci, dan tidak menyukai dusta. Semua anak Tuhan yang beroleh anugerah akan berkata benar dengan kesadaran hati nurani, tidak mau sengaja berdusta demi mendapatkan keuntungan besar bagi diri sendiri.
Jangan percaya perkataan pembohong.
Ia bawa musibah di tengah siang bolong.
Hati-hati dengan lidah dusta, itu bisa membawa petaka.
Kalau pendusta bilang aman itu bisa berarti ancaman.
Jangan percaya dengan panggilan sayangnya.
Jangan pula sampai dibuat mabuk kepayang.
Seorang pendusta nantinya hanya mematikan.
Begitu banyak dusta di dunia ini.
Ingat Adam Hawa jatuh karena kebohongan.
Lidah dusta begitu lincah dengan kata-kata.
Pagi ia berkata cantik, sore ia berkata bagaikan itik.
Teman-teman, mari mintakan hikmat kepada Tuhan Yesus supaya setiap kata yang keluar dari mulut kita adalah kata-kata berkat yang membawa kebenaran. Jangan putus asa kalau karena berkata jujur kita jadi diejek orang lain. Yesus lebih mengetahui ketulusan hati kita. Amin.
Refleksi Diri:
- Apakah selama ini Anda sering dan terbiasa mengucapkan kata dusta?
- Komitmen apa yang Anda akan buat supaya perkataan yang keluar dari mulut Anda bisa membawa kebenaran?