Jangan Asal Takjub!
Matius 13:53-58
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Matius 13:57a
Percaya itu bukan perkara mudah. Terlebih di zaman modern ini, yang terkadang aneh. Banyak berita yang belum tentu benar dengan mudah dipercaya dan disebarluaskan, tapi berita yang justru benar kadang malah ditolak dan dikatakan hoax.
Hal serupa terjadi pada orang-orang Nazaret. Mereka tidak bisa menerima Tuhan Yesus ‒yang berarti menolak juga berita yang disampaikan-Nya‒ karena mereka mengenal Yesus sebagai anak seorang tukang kayu. Awalnya mereka terpesona dan kagum sekali dengan pengajaran Yesus (ay. 54). Dikatakan maka “takjublah” mereka. Namun, ini tidak bertahan lama. Orang-orang mulai mempertanyakan kuasa dan hikmat Yesus karena mengenal keluarganya sebagai orang biasa saja dari kampung halaman mereka, bukannya berasal dari golongan rabi yang terkenal. Inilah yang membuat mereka kecewa dan menolak Tuhan Yesus. Ada perubahan drastis terjadi pada orang-orang itu, dari perasaan takjub menjadi perasaan kecewa dan menolak. Penolakan mereka bukan semata-mata mereka tahu dan mengenal siapa keluarga Tuhan Yesus, tetapi karena tidak memiliki iman kepada Yesus (ay. 58).
Dari zaman ke zaman, banyak orang yang meragukan ke-Tuhan-an Yesus karena memandang Dia hanya sebagai orang baik, guru berhikmat, tetapi bukan sebagai Tuhan. Iman kita sebagai orang percaya akan dihadapkan dengan tantangan-tantangan seperti itu. Banyak yang akan mencoba menggoncangkan iman kita kepada Tuhan Yesus. Memang jauh lebih sulit bagi kita memercayai Yesus karena mengenal dan membaca-Nya di dalam Alkitab. Bandingkan dengan orang-orang Nazaret yang bertemu langsung dengan Yesus. Jadi, jika kita bisa percaya dan beriman sepenuhnya kepada-Nya, itu hanya karena anugerah dari Tuhan semata. Kasih karunia yang
membuat kita bisa melihat bahwa Yesus-lah Allah.
Berhati-hatilah! Di zaman ini, banyak hal yang katanya mengatasnamakan kekristenan, bisa membuat kita takjub sementara. Ada sebuah euforia besar! Semua harus kita uji terlebih dulu berdasarkan firman Tuhan. Ketika diperhadapkan dengan kesulitan-kesulitan, apakah benar Tuhan Yesus tetap menjadi sandaran mereka? Kiranya kita selalu takjub dengan kasih Yesus yang besar dan menyandarkan iman kita sepenuhnya kepada Dia.
IMAN BUTUH LEBIH DARI SEKADAR TAKJUB AKAN MUKJIZAT YESUS. IMAN BUTUH DITUMBUHKEMBANGKAN MELALUI PENGENALAN AKAN YESUS.