Jangan Buat Anak Marah!
Efesus 6:4; Kolose 3:21
Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah (parorgizo) di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
- Efesus 6:4
Jika pada ayat 1-3 anak diminta untuk taat dan menghormati orangtua maka Alkitab juga mengajarkan kepada orangtua supaya jangan membangkitkan amarah anak. Perintah ini ditujukan khususnya kepada para ayah. Kata “amarah” atau dalam bahasa Yunani, parorgizo, artinya pemicu yang merangsang timbulnya kemarahan, seperti misalnya menyalahgunakan otoritas, memberi tuntutan yang tidak sepadan dengan tingkat usia anak, perlakuan keras atau kejam, sikap pilih kasih, memadamkan prakarsa anak dalam berkarya, sindiran, dan ejekan. Orangtua hendaklah benar-benar mengasihi keluarganya.
Beberapa hal yang membuat seorang anak menjadi marah, antara lain: (1) Membuat mereka tawar hati dengan melakukan hal yang berbeda dengan apa yang sudah orangtua katakan/janjikan. (2) Selalu menyalahkan dan tidak pernah memuji. (3) Plin-plan dan tidak adil dalam hal disiplin, serta bersikap pilih kasih di dalam keluarga. (4) Sebagian besar janji tidak pernah ditepati. (5) Menganggap remeh persoalan-persoalan yang bagi anak-anak merupakan hal penting. (6) Ayah malas-malasan sehingga membiarkan ibu banting tulang sendiri. (7) Jika ayah mendapat penghasilan, uangnya lebih banyak dihamburkan untuk hal yang tidak berguna seperti judi, rokok, minuman keras, dan sebagainya, yang tidak digunakan untuk memelihara orang-orang di rumahnya.
Orangtua sebaiknya mendidik anak dalam ajaran dan nasihat firman Tuhan. Ajaran adalah hukum, aturan, dan perintah Tuhan yang harus didengar oleh anak-anak. Sejak anak-anak kecil, mereka perlu diperkenalkan pada nasihat firman Tuhan. Nasihat merupakan cara yang digunakan untuk mengingatkan seseorang bahwa segala macam bentuk perbuatan pasti akan ada sanksi dan akibatnya.
Selayaknya orangtua yang hendak mengajarkan firman Tuhan, kita terlebih dahulu harus memberi teladan di dalam keseharian hidup di rumah. Nasihat yang diberikan hendaknya berupa contoh-contoh yang ditarik dari kehidupan nyata sehingga anak memperoleh hikmat bagaimana harus hidup di hadapan Tuhan dan sesama, sehingga anak dalam perjuangan hidupnya tidak mudah putus asa dan juga tidak gampang ditipu atau terjerumus pada hal-hal yang merugikan. Hendaklah anak juga bisa mengandalkan Tuhan Yesus yang menyelamatkannya dari dosa dan menolongnya selama menjalani hidup.
Salam tidak buat marah anak.
Refleksi Diri:
- Apakah dari hal-hal yang menyebabkan kemarahan anak, ada yang pernah/sedang Anda lakukan? Segera mohonkan ampun kepada Tuhan dan maaf kepada anak.
- • Sudahkah Anda mengajarkan nasihat dan memberi teladan firman Tuhan kepada anak Anda?