Jangan dibesar-besarkan
Roma 14
Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.
Roma 14:19
Hal sepele seringkali tidak sepele bagi orang tertentu. Hal makan-minum contohnya. Bagi orang Kristen tertentu, makan bukan sekadar aktivitas jasmani. Makan termasuk hal rohani. Bagi sebagian jemaat Roma (dan jemaat mula-mula lainnya), makan makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala dianggap merusak iman. Itulah sebabnya mereka memilih menjadi vegetarian oleh karena semua daging-daging yang dijual di pasar sudah dipersembahkan kepada berhala. Sedangkan orang Kristen lainnya menganggap bahwa makanan apa pun boleh dimakan karena sudah dikuduskan oleh firman Allah dan doa (bdk. Rm. 14:2; 1Tim. 4:4,5).
Rasul Paulus menasihati kedua kelompok ini. Kepada yang makan segala jenis makanan, ia menasihati agar tidak menghina yang makan sayuran saja seolah iman mereka lemah. Kepada yang makan sayuran, agar tidak menghakimi yang makan segala jenis makanan seolah mereka sudah mengompromikan iman. Prinsip yang harus dijunjung adalah mengutamakan hal-hal yang mendatangkan damai sejahtera dan membangun iman sesama. Jangan sampai perbuatan kita menjadi batu sandungan bagi orang lain sehingga iman mereka rusak karena ngotot-nya kita. Jangan sampai gereja Tuhan terpecah belah karena hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan.
Ada hal dalam kehidupan iman kita yang lebih penting daripada sekadar ngotot mempertahankan prinsip yang kita anggap paling benar. Menjunjung kebenaran itu baik bahkan harus. Namun, ada hal-hal yang sebenarnya bukan hal yang sangat prinsip sehingga kita harus membelanya mati-matian.
Dalam keadaan itu, kita harus bersikap berdasarkan prinsip kasih. Kasih yang menghargai keadaan orang lain yang berbeda dengan kita. Kasih yang tidak menghina orang lain yang kita anggap lebih lemah imannya. Kasih yang tidak menghakimi orang yang kita anggap tidak teguh berpegang pada kebenaran firman Tuhan. Kasih yang tidak menuntut kesepakatan atau keseragaman untuk hal-hal yang sebenarnya memang tidak perlu seragam.
Mari berjuang untuk hal-hal yang lebih mulia daripada mempeributkan hal-hal yang menjadi wilayah keyakinan pribadi. Kasihilah orang-orang yang berbeda pandangan dengan kita. Yakinilah bahwa dengan keberadaan mereka justru kita bisa saling melengkapi dan menguatkan.
HAL-HAL SEPELE JANGAN DIBESAR-BESARKAN SEHINGGA MENIMBULKAN PERPECAHAN.