Jangan Ikuti Budaya Dosa
Titus 1
Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.
- Titus 1:16
Seperti kesaksian yang disampaikan Titus, tidak sedikit orang bertanya kepada saya, “Orang itu majelis tapi kok merampas tanah orang lain?” “Orang itu aktif melayani di gereja tapi di kantor kok pelitnya amit-amit? Waktu kami patungan untuk bantu teman yang susah, ia cuma kasih komen.” “Katanya hamba Tuhan, tapi sekarang saya sadar ia cuma penipu! Ia tambah kaya sedangkan saya tambah miskin, sungguh tidak bisa dipercaya?!” Banyak sekali kita saksikan, orang Kristen dan para pemimpin gereja yang seharusnya benar, adil, dan berkelakuan baik sesuai ajaran Alkitab tetapi kenyataannya justru sebaliknya. Ooo.. mengapa demikian? Mereka mengenal Tuhan tetapi sesungguhnya tidak melaksanakan firman-Nya.
Filosofi dan nilai masyarakat ada di mana-mana—di sosmed, radio dan TV, buku dan majalah, dan dalam percakapan di tempat kerja dan kedai kopi pojok. Orang percaya tidak dapat menghindari tekanan untuk menjadi dan berpikir seperti orang belum percaya. Namun, Alkitab memanggil kita untuk hidup di tengah budaya dan pengaruh dunia tanpa menjadi bagian daripadanya. Sebaliknya, kita diharuskan menerangi mereka dengan cinta Tuhan Yesus.
Dalam suratnya kepada Titus, yang melayani di pulau Kreta yang berpikiran duniawi, Paulus menjelaskan bagaimana kita harus mencapai hal tersebut. Mereka yang tidak bercela—artinya tidak bercacat dan tidak terbawa arus dosa budaya—harus “berpegang pada perkataan yang benar” (ay. 9). Paulus mengatakan bahwa kita harus berpegang teguh pada firman Tuhan dan mengembangkan gaya hidup sesuai prinsip-prinsip-Nya.
Alkitab adalah wahyu Allah yang memberitahukan kita, apa yang Tuhan pikirkan, bagaimana Dia bertindak, dan apa yang Dia harapkan dari kita. Namun, Alkitab tidak dapat membantu jika kita tidak pernah membukanya. Luangkan waktu untuk membaca Kitab Suci setiap hari dan renungkan dengan cermat, apa arti ayat-ayatnya dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan kita? Kebenaran Alkitab berbicara paling kuat ketika kita memercayainya dengan sepenuh hati dan menaatinya secara konsisten. Saat mengambil langkah-langkah praktis menerapkan Kitab Suci dalam kehidupan sehari-hari, kita akan mencerminkan Kristus di dunia tanpa menjadi berdosa bersamanya.
Salam dekat firman-Nya.
Refleksi diri:
- Apakah selama ini Anda cenderung terbawa arus dosa dunia atau berpegang pada kebenaran firman Tuhan?
- Apa komitmen Anda dalam hal membaca Kitab Suci dan menjadi saksi Kristus dalam kehidupan sehari-hari?