Jangan Sia-Siakan Injil
Ibrani 2:1-4
Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
- Ibrani 2:1
Suatu hari ketika selesai ibadah dan bersalaman dengan jemaat, saya didatangi oleh seorang mahasiswa yang kemudian menangis tersedu-sedu. Ketika kami berbincang, ia menceritakan kesedihannya. Teman sekelompok di kampusnya yang beragama Kristen, yang menjadi teman pergi ke gereja bersamanya, berpindah keyakinan karena mengikuti kekasihnya. Padahal teman Kristiani di kampusnya bisa dihitung jari. Inilah yang membuatnya sangat sedih. Saya lalu merespons tenang dengan mengatakan bahwa saya tidak kaget. Temannya itu kemungkinan belum sungguh-sungguh menjadi pengikut Kristus sehingga mudah terbawa arus dan meninggalkan Tuhan Yesus.
Melalui firman Tuhan hari ini kita diingatkan untuk lebih sungguh-sungguh berpegang pada ajaran-ajaran yang sudah kita dengar, supaya jangan sampai meninggalkan kepercayaan kita. Banyak orang yang menyia-nyiakan keselamatan dari Tuhan karena terbawa hanyut oleh arus dunia. Jika tidak menaruh perhatian dengan teliti terhadap keselamatan yang sudah diberikan Tuhan, kita bisa kehilangan iman kepercayaan.
Injil adalah berita tentang keselamatan bagi manusia yang berdosa. Tuhan sendirilah yang pertama-tama memberikan kesaksian akan keselamatan dan kemudian diteguhkan melalui orang-orang yang telah mendengarnya (ay. 3-4a). Selain itu, Allah juga menegaskan kesaksian mereka dengan mengadakan berbagai tanda dan mukjizat-mukjizat-Nya (ay. 4) agar semua orang yang melihat atau menyaksikannya dapat diteguhkan dan menjadi percaya pada Injil yang menyelamatkan. Mereka yang membaca Injil diyakinkan bahwa keselamatan itu datangnya hanya melalui karya Kristus yang mati di atas kayu salib.
Kristus sungguh-sungguh mengasihi kita dengan memberikan nyawa-Nya demi keselamatan kita. Kasih-Nya tanpa syarat dan penuh pengorbanan. Apakah Anda percaya akan kesaksian Injil tentang keselamatan di dalam Kristus? Ataukah Anda meragukannya? Marilah memperhatikan dengan teliti Injil yang menyelamatkan hidup. Kita hidup bergaul dengan firman Tuhan sehingga iman kita berakar kuat dan bertumbuh dalam kebenaran firman. Sederas apa pun arus dunia, kita tidak akan goyah, melainkan tetap kuat karena Injil yang memberikan kekuatan kepada kita.
Jangan pernah menyia-nyiakan Injil yang telah menyelamatkan kita dengan cara meragukan Alkitab, menyimpang dari kebenaran Kitab Suci, bahkan sampai menolak firman-Nya. Sebaliknya, percayalah dan taatilah firman-Nya di dalam keseharian kita.
Refleksi Diri:
- Apakah ada pengalaman di masa lalu yang membuat Anda meragukan firman Tuhan?
- Bagaimana cara Anda untuk tidak menyia-nyiakan keselamatan yang telah diberikan Kristus kepada Anda?