Bagikan artikel ini :

Jangan Sombong

Yakobus 4:13-17

Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.
- Yakobus 4:16

Beberapa teolog pernah menyampaikan bahwa dosa kesombongan merupakan dosa tertua karena Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa akibat kesombongan mereka. Dosa kesombongan adalah dosa besar dan sangat berbahaya sebab orang sombong melihat dirinya sendiri benar, sedangkan orang lain semuanya salah. Jadi, ketika seseorang jatuh ke dalam dosa kesombongan, ia akan sulit menyadari kesalahan dan dosanya, sebab baginya, dirinyalah yang benar.

Dalam tulisan di bagian ini, Rasul Yakobus mengingatkan seseorang yang memegahkan dirinya. Orang ini memegahkan diri sehingga tidak melibatkan Tuhan dalam perencanaannya. Diceritakan ia membuat rencana pergi ke kota anu untuk menjalankan usaha, yaitu berdagang. Orang tersebut dengan kesombongannya meyakini bahwa rencananya akan berjalan lancar dan pasti mendapatkan untung.

Orang sombong ini melupakan Tuhan dengan tidak melibatkan-Nya dalam perencanaannya. Ia lupa bahwa dirinya hanyalah manusia yang sangat terbatas yang tidak bisa mengontrol waktu dan hidupnya. Orang sombong tersebut tidak menyadari keterbatasan manusia yang tidak dapat mengetahui apa yang akan terjadi esok hari dengan hidup dan usahanya. Yakobus menyampaikan bahwa hidup manusia sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap (ay. 14)

Orang sombong adalah orang yang merasa diri mampu mengerjakan sendiri sehingga beranggapan tidak perlu melibatkan Tuhan. Orang sombong yakin dengan kemampuan dan kehebatannya sehingga mengandalkan diri sendiri. Ia melupakan Tuhan yang punya kuasa atas kehidupan manusia. Kesombongan inilah yang diperingatkan oleh Yakobus kepada setiap kita. Janganlah kita menjadi orang-orang sombong yang merasa diri mampu tanpa Tuhan, sebab Allah menentang orang yang congkak (sombong), tetapi mengasihani orang yang rendah hati (Yak. 4:6) seperti yang dikutip Yakobus dari Amsal 3:34.

Marilah kita senantiasa melibatkan Tuhan Yesus dan mengandalkan-Nya dalam seluruh rencana kehidupan. Berhati-hati dengan dosa kesombongan yang pandai bersembunyi dan menyamar sehingga kita tidak menyadari keberadaannya. Ibarat bau mulut yang tidak disadari diri sendiri, tetapi membuat orang lain mual dan muntah, demikian pula kesombongan. Jangan sombong. Bersikaplah rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama.


Refleksi Diri:

  • Apa hal yang sering membuat Anda jatuh ke dalam dosa kesombongan?
  • Bagaimana Anda mengatasi kecenderungan dosa kesombongan dalam hidup?