Janji (jangan) tinggal janji
Yosua 24:14-21
Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia.
- Yosua 24:14a
Berjanji memang mudah tetapi menepatinya susah. Janji yang tidak ditepati disebut janji palsu. Dalam hal hubungan dengan Tuhan, kita juga kadang berjanji palsu. Ketika menghadapi kesusahan, kita berdoa “jungkir-balik”, minta pertolongan Tuhan melepaskan dari kesulitan tersebut. Kita pun berjanji, kalau Tuhan mendengar dan menolong, kita akan melakukan ini-itu. Namun, setelah ditolong dan lewat beberapa waktu, kita malah lupa semua perbuatan Tuhan. Syukur Tuhan tidak kirim debt collector atau malaikat yang datang melalui mimpi untuk menagih janji kita. Janji apa yang pernah Anda sampaikan kepada Tuhan? Apakah Anda memenuhi janji itu?
Teks yang kita baca berisi pidato Yosua di masa tuanya. Setelah berhasil memimpin bangsa Israel memasuki tanah Perjanjian, ia memberikan pesan terakhir.
Inti dari pesan yang disampaikannya adalah takut akan Tuhan. Itu yang akan menjamin kesejahteraan Israel. Respons bangsa Israel adalah mereka berjanji untuk setia kepada Tuhan (ay. 16, 21)
Berjanji untuk setia tentu sangat baik. Namun janji tidak sekadar janji. Janji harus disertai komitmen. Jika Anda memutuskan ikut Yesus, berkomitmenlah dengan pilihan itu. Menjadi orang Kristen adalah pilihan Anda sendiri. Tidak ada yang memaksa Anda. Tidak ada yang akan menagih janji Anda, termasuk Allah.
Apa itu komitmen? Komitmen adalah kehendak yang kuat untuk memberi waktu dan tenaga melakukan sesuatu yang Anda percaya. Komitmen datang dari dalam diri, bukan dari luar. Bukan dipaksa atau terpaksa. Anak kecil tidak bisa komit, orang dewasa bisa. Dalam hidup ini, kita pasti punya komitmen, paling sedikit satu.
Seorang bapak punya komitmen untuk mencari nafkah. Seorang ibu, mengurus keluarga. Seorang pelajar, rajin belajar.
Apakah komitmen Anda sebagai orang Kristen dalam hal hubungan dengan Allah? Jika Anda belum pernah membuat komitmen dengan Allah, buatlah satu komitmen sebagai tanda Anda ingin maju dalam hubungan dengan Dia. Jangan lupa! Tepati janji komitmen Anda tersebut.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda pernah membuat komitmen di masa lalu dan belum menepatinya? Kenapa?
- Apa yang Anda ingin doakan kepada Tuhan Yesus supaya komitmen Anda yang baru buat, bisa terlaksana?