Kanan dan Kiri
Pengkhotbah 10:2-3
Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.
- Amsal 19:2
Perhatian! Jika Anda tersesat di jalan, gunakanlah aplikasi penunjuk jalan seperti Google Maps dan lain sebagainya. Jangan sembarangan belok kanan mentang-mentang Raja Salomo mengatakan, “Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.” Apa maksud kalimat ini?
Kecuali kidal, pada umumnya tangan dominan seseorang adalah tangan kanan. Bekerja dengan tangan kanan menyimbolkan tindakan yang efektif dan efisien. Sebaliknya, bekerja dengan tangan kiri, tidak peduli seberapa pun tenaga yang dikeluarkan, tidak akan maksimal hasilnya. Seorang pelukis yang terhebat sekalipun akan bergumul jika disuruh melukis dengan tangan kirinya. Jadi, melalui bagian ini Salomo ingin mengatakan bahwa sekalipun kita melakukan sesuatu dengan benar, jika tidak mengerjakannya dengan efektif, kita ibarat orang yang memamerkan kebodohan kepada seluruh dunia. Gambaran yang sering digunakan untuk hal ini adalah mendorong gerobak yang rodanya berbentuk persegi.
Apa yang menyebabkan sesuatu dikerjakan secara tidak efektif? Macam-macam alasannya. Bisa saja karena ketidaktahuan dan kurangnya informasi. Misalnya, seorang siswa
yang belajar siang malam selama berhari-hari untuk mempersiapkan ujiannya, tanpa tahu strategi belajar yang benar. Bisa juga karena terburu-buru dan pada akhirnya melakukan kesalahan sehingga harus mengulang dari awal. Misalnya, seorang tukang yang memasang keramik secara tidak rapi karena ingin cepat selesai, yang mengakibatkan kerugian dan pengerjaan ulang yang memakan waktu. Penyebab yang paling sering adalah karena “sudah dari dulu seperti ini caranya”. Menolak perkembangan teknologi, perubahan zaman, serta pemikiran-pemikiran baru seringkali menjadi alasan suatu pekerjaan menjadi tidak efektif.
Hal yang sama berlaku dalam pelayanan kita. Tidak hanya dituntut rajin dan memberikan dengan segenap hati, kita pun harus berhikmat dan strategis dalam mengembangkan pelayanan. Lihat saja murid-murid Tuhan Yesus dalam Kisah Para Rasul. Mereka menyebarkan Injil mula-mula di kota-kota besar terlebih dahulu, mengikuti teladan Yesus sendiri yang menjadikan Kapernaum, kota besar di Galilea, sebagai pusat pelayanan-Nya. Mengapa? Karena kota besar adalah pusat kebudayaan yang akan memengaruhi kota-kota kecil dan desa-desa sekitarnya sehingga penyebaran Injil menjadi lebih efektif.
Tangan yang rajin adalah baik, tetapi biarlah kerajinan itu juga diiringi hikmat.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda saat memulai suatu pekerjaan, menyisihkan waktu terlebih dahulu memikirkan strategi paling efektif untuk menyelesaikannya?
- Apa langkah praktis yang dapat Anda upayakan agar pekerjaan Anda menjadi lebih efektif dan efisien?