Karena iri hati
Kejadian 37:12-36
Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.
- Amsal 14:30
Orang yang dikuasai iri hati akan menjadi kalap, gelap mata, bahkan terhadap saudara kandungnya. Itulah yang menimpa saudara-saudara Yusuf. Karena iri hati mereka ingin membunuh Yusuf tapi kemudian melemparkannya ke dalam sumur dan menjualnya kepada orang Midian. Walaupun iri hati mereka beralasan, bukan berarti sikap buruk harus dipelihara. Ketika iri hati dibiarkan, cinta pun padam.
Iri hati adalah dosa besar karena fokus kepada orang lain sampai lupa bersyukur atas kemurahan Tuhan yang sudah diterima. Iri hati bukan karena ia dirugikan melainkan karena melihat orang lain lebih beruntung darinya. Bukan karena ia dihina tapi karena merasa orang lain lebih dipuja. Bukan karena ia tidak diperlakukan baik tapi karena merasa orang lain mendapat banyak hal yang baik.
John Stott mengatakan, “Semua kejahatan di muka bumi ini berawal dari dua hal: kesombongan dan iri hati.” Karena iri hati, Kain membunuh Habel, adiknya; orang Yahudi menyerahkan Yesus agar disalibkan. Karena iri hati, sekarang ini banyak orang berusaha membunuh reputasi atau kebaikan orang lain dengan menyebar hoax serta fitnah.
Ketua Pengurus Pusat Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Eka Viora Sp.KJ, mengatakan, gangguan jiwa sangat beragam jenisnya. Mulai dari yang ringan hingga akut, seperti skizofrenia. Ciri-cirinya seperti, suka pamer foto kemesraan di medsos, sukar mengatasi amarah, rasa cemas, rendah diri, takut, kecewa, suka memajang muka sendiri lebih dari tiga kali dalam sehari, serta tidak mampu mengoreksi dirinya sendiri dengan sepatutnya, dan yang paling berbahaya adalah iri hati.
Hal lain disampaikan Dr. Shigeo Haruyama, pakar kesehatan holistik yang menulis buku, The Miracle of Endorphin. Iri hati dan dengki menyuburkan hormon racun yang membuat kerusakan dalam tubuh manusia semakin cepat. Inilah mengapa iri hati dan dengki banyak merusak sel-sel sehat dalam tubuh manusia.
Jadi, segala penelitian dan penemuan ini hanya menegaskan bahwa Alkitab sungguh tepat menulis iri hati membusukkan tulang.
Untuk apa iri dengan keberhasilan orang lain? Bukankah hanya menambah derita batin? Jadi, masih mau iri hati?
Salam nggak iri hati.
Refleksi Diri:
- Adakah iri hati menguasai diri Anda selama ini? Apa penyebab Anda iri hati?
- Apakah Anda merasakan dampaknya terhadap kesehatan?