Kasih Setia Tuhan
Amos 9:11-15
tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia.
- Mazmur 103:11
Apa sifat Tuhan yang paling penting? Kemungkinan besar jawaban kita adalah kasih. Ya, tetapi tahukah Anda bahwa sifat Tuhan yang paling sering ditekankan di Perjanjian Lama adalah chesed (yang dalam LAI diterjemahkan, “kasih setia”)? Kata ini diulang 250 kali sepanjang Perjanjian Lama, bahkan Mazmur 136 didedikasikan untuk memuji sifat Tuhan yang satu ini.
Mengapa atribut yang satu ini begitu penting, setidaknya menurut orang-orang Israel? Karena mereka tahu mereka adalah umat yang ingkar janji. Tuhan telah mengikat perjanjian dengan mereka. Namun, sementara Tuhan masih menepati janji tersebut, mereka malah melanggarnya. Perjanjian itu seharusnya batal tetapi tidak demikian halnya dengan Tuhan. Dia tetap dengan kasih setia-Nya menepatinya.
Di dalam keseluruhan Kitab Amos, kita belajar mengenai bagaimana orang-orang Israel melanggar perjanjian dengan Tuhan. Tuhan pun memutuskan untuk menghukum mereka dengan berat. Namun, apakah ini akhir ceritanya? Tidak! Tuhan memberikan janji pemulihan. Sesudah penghukuman yang begitu berat, kini hanya tersisa pondok Daud dari kerajaan Daud. Dari situlah Tuhan akan membangun kembali Israel yang baru (ay. 11) yang kekuasaannya kini tersebar sampai ke seluruh bangsa (ay. 12). Pada saat itulah mereka akan hidup berlimpah sampai-sampai baru saja tanah dibajak, kini harus segera dituai (ay. 13). Tuhan juga akan memberikan keamanan kepada mereka dari serangan musuh (ay. 14-15). Kita tahu kapan dan bagaimana janji ini digenapi. Tuhan Yesus datang sebagai keturunan Daud dan menyelamatkan, tidak hanya orang-orang Israel yang mau bertobat, tetapi juga seluruh bangsa (menggenapi ay. 11-12). Janji mengenai kelimpahan dan keamanan (ay. 13-15) digenapi secara progresif dan akan mencapai klimaksnya dalam kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.
Terhadap umat-Nya yang dikasihi-Nya, tidak pernah hukuman Tuhan semata-mata untuk membalas atau membuat kapok, melainkan untuk tujuan pertobatan. Dosa dan hukuman Anda bukanlah akhir segalanya. Kisah ini dimulai dengan kasih setia Tuhan dan akan ditutup pula dengan kasih setia-Nya.
Refleksi diri:
- Apakah Anda memiliki pengalaman penghukuman dan pemulihan dari Tuhan?
- Apakah pengalaman tersebut membuat Anda menjadi pribadi yang makin mengasihi-Nya dan makin serupa Kristus?