Kebaikan Tuhan Nyata
Mazmur 31:20-25
Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia!
- Mazmur 31:20
Sebagai anak-anak Tuhan, kita pasti bersyukur ketika mendapatkan kebaikan Tuhan berupa kesehatan, pemeliharaan, dan perlindungan dalam hidup. Namun, saat menghadapi pergumulan hidup, apakah kita masih bisa merasakan kebaikan Tuhan? Jujur, tidak mudah melihat kebaikan-kebaikan Tuhan di balik semua penderitaan dan kesusahan yang kita alami. Tidak heran, sebagian orang mulai menjauh dari Tuhan karena kecewa kepada-Nya.
Beberapa pertanyaan lebih lanjut yang mungkin muncul yang patut kita renungkan: apakah di dalam setiap pergumulan yang kita hadapi tidak ada kebaikan Tuhan? Apakah kita hanya bisa bersyukur saat menerima kebaikan Tuhan saja?
Perikop ini berisi ucapan syukur Daud kepada Allah pada saat menghadapi masalah besar di dalam hidupnya, yaitu dikejar-kejar Raja Saul dan tentara Israel. Ke mana pun Daud pergi, tentara suruhan Saul terus mengejarnya. Tidak ada lagi tempat aman dan nyaman bagi Daud. Daud merasakan ketakutan, kekhawatiran, dan kegentaran saat menghadapi musuh-musuhnya. Namun yang menarik, justru di dalam situasi seperti ini, ada ungkapan syukur yang Daud naikkan kepada Allah. Dari ungkapan syukur yang Daud tunjukkan, kita bisa belajar beberapa hal. Pertama, kasihilah Tuhan (ay. 24). Sikap ini adalah respons yang sepatutnya setelah menerima kebaikan Tuhan di dalam hidup. Sikap mengasihi bukan tergantung situasi atau kondisi yang kita alami. Kita harus percaya bahwa Tuhan Yesus tetap memberikan kebaikan-kebaikan-Nya di tengah kondisi buruk sekalipun. Melalui situasi yang berat, justru pertolongan Tuhan nyata. Saat kita berserah kepada-Nya dan mendapatkan pertolongan, justru kita disadarkan bahwa kita adalah orang-orang yang lemah dan terbatas. Dari situ akan muncul sikap mengasihi Tuhan.
Kedua, kuat dan teguh di dalam Tuhan (ay. 25). Ketika menyadari bahwa Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kita maka kita harus tetap beriman kepada Allah. Di dalam situasi sulit, kita harus memilih bersikap kuat dan teguh. Tetap kuat bukan karena kita yang kuat, tetapi karena ada Yesus di samping kita yang menopang dan memberikan kekuatan.
Yakinlah saudaraku, kebaikan Allah selalu nyata di dalam setiap situasi kehidupan karena ada Yesus bersama Anda.
Refleksi Diri:
- Apa kebaikan-kebaikan Tuhan Yesus yang nyata terbukti di tengah situasi sulit yang Anda hadapi?
- Bagaimana cara Anda belajar tetap teguh dalam iman dan mengasihi Tuhan meskipun situasi sulit mengungkung Anda?