Kebinasaan Orang Fasik
Wahyu 14:14-20
Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.
- Wahyu 14:19
Panen adalah sukacita bagi setiap petani dan peternak. Ini waktu yang membahagiakan karena mereka akan menikmati segala jerih payah dalam menanam dan merawat sawah ladang mereka. Panen juga adalah waktu dimana sawah ladang akan dibersihkan. Padi dan hasil tanaman lainnya akan dikumpulkan dan disimpan di lumbung, sedangkan rumput jerami akan dikumpulkan dan dibakar. Dua aspek kebenaran ini terungkap di dalam Wahyu 14.
Wahyu 14 menggambarkan akhir zaman seperti waktu panen raya. Tuhan dan malaikat-malaikat-Nya adalah para pemanen (ay. 14 dan 17). Kristus Yesus, Anak Manusia, Tuhan yang bertakhta, datang dengan sebilah sabit tajam di tangan-Nya (ay. 14). Dia akan mengayunkan sabit-Nya dan memanen tuaian di bumi yang sudah masak (ay. 15). Ini adalah gambaran waktu Tuhan telah tiba, di mana penghakiman akan dijalankan. Tuaian di bumi adalah simbol manusia-manusia yang harus menjalani penghakiman akhir. Ada yang dituai lalu disimpan dalam lumbung, yakni orang-orang percaya yang menerima kebahagiaan bersama Tuhan (Why. 14:1-13). Ada yang dituai dan dibinasakan, yakni orang-orang fasik yang menolak Allah (ay. 14-20).
Hari ini kita hidup dalam zaman sebelum “waktu panen” tiba. Dalam ladang Tuhan, selalu ada lalang di antara gandum (Mat. 13:24-30). Dalam kawanan Tuhan, selalu ada kambing di antara domba (Mat. 25:31-33). Gereja hari ini tidaklah murni anggotanya. Selalu ada kemungkinan orang-orang Kristen palsu di tengah-tengah komunitas orang beriman. Yesus melarang kita untuk memberikan penghakiman. Lalang harus dibiarkan hidup bersama gandum. Namun, saat-Nya akan datang, yaitu waktu panen tiba. Kedua golongan orang ini akan dipisahkan. Tuhan dan malaikat-malaikat-Nya akan keluar dengan sabit tajam di tangan mereka untuk memisahkan orang percaya sejati dari orang-orang fasik yang menyamar menjadi orang percaya. Panggilan bagi setiap kita hari ini adalah hidup benar di hadapan-Nya dan sabar menantikan waktu Tuhan tiba. Apakah Anda sudah siap untuk menghadapi masa panen dan menjadi tuaian yang disimpan di dalam lumbung Tuhan?
Refleksi Diri:
- Mengapa Anda tidak diizinkan Tuhan untuk memberikan penghakiman terhadap saudara-saudara palsu?
- Apa komitmen Anda dalam menjalani hidup saat ini sebagai persiapan menanti waktu Tuhan tiba?