Kedaulatan Allah Atas Ciptaan
Yesaya 46:1-13
Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan
tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku..
- Yesaya 46:9
Doktrin tentang kedaulatan Allah (sovereignty of God) merupakan ajaran yang sangat penting dalam iman Kristen. Doktrin ini merupakan ajaran dari Alkitab, bukan hasil pemikiran dari para tokoh reformasi Kristen. Kata “berdaulat” berasal dari bahasa Latin, superanus, yang artinya di atas atau melebihi dan melampaui. Allah memiliki otoritas yang mutlak melampaui ciptaan-Nya. Dia berhak memerintah semua ciptaan-Nya. Allah adalah pribadi yang utama di alam semesta dan yang tertinggi dalam kekuasaan-Nya.
Konteks Yesaya pasal 40-55 adalah pada masa pembuangan orang-orang Yehuda di Babilonia. Mereka diasingkan dalam keadaan tanpa harapan. Yesaya lalu diutus Tuhan untuk memberitakan bahwa tidak lama lagi Allah akan membawa mereka pulang ke Yerusalem. Yesaya ingin meyakinkan umat Israel tentang kedaulatan Allah. Allah adalah Pencipta yang Mahakuasa dan mengendalikan sejarah dunia. Dia akan menggenapi janji-janji-Nya dan melaksanakan semua yang Dia rencanakan berdasarkan keputusan kehendak-Nya yang sempurna. Allah bukanlah Tuhan yang sewenang-wenang karena segala sesuatu yang dilaksanakan-Nya sesuai dengan rencana-Nya yang baik dalam kekekalan. Hal ini sesuai dengan yang ditulis oleh Rasul Paulus bahwa Allah di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya (Ef. 1:11).
Allah berdaulat atas semua ciptaan termasuk manusia, terlepas kita mengetahuinya dan mengakuinya atau tidak. Lalu apa relevansi pemahaman kita akan kedaulatan Allah dengan kehidupan kita? Pertama, pemahaman akan kedaulatan Allah membawa kita kepada sikap hidup yang selalu memuji dan menyembah Allah. Kedua, memberi kita penghiburan dan kekuatan dalam menjalani kehidupan yang diwarnai dengan tantangan, pergumulan, dan penderitaan. Ketiga, meneguhkan iman kita.
Pengetahuan kita akan kedaulatan, kemahakuasaan, dan kebaikan Allah akan selalu memberikan kita rasa aman dan tenang sekalipun sedang melewati lembah kekelaman hidup. Kita percaya bahwa Allah melalui Anak-Nya yang tunggal, yaitu Yesus Kristus, dalam kedaulatan-Nya selalu bekerja mendatangkan kebaikan baik setiap pengikut-Nya yang datang menghampiri dengan sikap rendah hati dan menyembah, serta mau mengakui kekuasaan-Nya dan kedaulatan-Nya
Refleksi diri:
- Bagaimana pemahaman Anda tentang kedaulatan Allah? Apakah itu membawa manfaat bagi Anda di tengah tantangan dan pergumulan hidup Anda?
- Manfaat apa saja yang sudah Anda rasakan ketika memercayai ajaran tentang kedaulatan Allah?