Kematian Dan Kebangkitan Yesus
Matius 28:11-15
... Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
- 1 Korintus 15:3-4
Banyak orang sengaja tidak mau menerima kenyataan bahwa Yesus telah mati, dikuburkan, dan bangkit pada hari yang ketiga. Bahkan Alkitab mencatat, “Sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu
memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: ‘Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.’” (ay. 12-13). Keyakinan seperti itu sampai hari ini masih tersebar.
Seperti pernyataan di atas, sebagian orang juga menyerang kekristenan dengan mengatakan “Allahnya orang Kristen adalah Allah yang mati. Untuk apa menyembah yang sudah mati?” Atau mereka mengatakan, “Yang disalib itu bukan Yesus tetapi salah satu murid-Nya.” Intinya, mereka ingin menyatakan bahwa Yesus tidak mati disalib dan Yesus tidak bangkit.
Penolakan akan kematian dan kebangkitan Yesus adalah pemikiran dan pekerjaan Iblis. Ketika Yesus menyampaikan bahwa diri-Nya harus pergi ke Yerusalem, mati, dan pada hari ketiga bangkit, Petrus menolaknya dengan mengatakan bahwa hal itu sekali-sekali tidak akan terjadi, tetapi Yesus menghardik, “Enyahlah Iblis” (Mat. 16:21-23). Iblis tahu bahwa jika Yesus mati dan bangkit, itu artinya Iblis kalah! Karena itu Iblis sampai sekarang selalu berusaha agar orang-orang Kristen tidak menerima atau kabur pikirannya mengenai kematian dan kebangkitan Yesus. Iblis mau supaya manusia binasa!
Kematian dan kebangkitan Yesus dinubuatkan dan dicatat sejak zaman Perjanjian Lama dan Baru. Nabi Yesaya menubuatkannya secara rinci di dalam kitab yang ditulisnya. Rasul Paulus juga menyakinkan kita dengan berkata, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya” (Flp. 3:10). Paulus menyatakan kerinduannya untuk selalu mengalami kuasa kebangkitan dan persekutuan dalam kematian Yesus, sebab dengan demikian ia memperoleh kemenangan. Jadi, kenapa kita harus tidak yakin?
Sebagai orang yang percaya, jika Yesus tidak mati dan tidak bangkit maka sia-sialah iman kita semua (1Kor. 15:13-14). Marilah kita percaya dan mengalami kuasa kematian dan kebangkitan Yesus sehingga kita memperoleh kemenangan demi kemenangan di dalam Yesus Kristus.
Refleksi Diri:
- Bagaimana kenyataan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus meyakinkan iman Anda akan Kristus Yesus?
- Apakah kenyataan ini sudah membuat Anda mengalami kemenangan atas dosa?