Bagikan artikel ini :

Kerajaan Imam Yang Gagal

Yehezkiel 5:5-9

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.
- 1 Petrus 2:9

Banyak orang mengatakan bahwa orang Kristen pada masa kini terlalu eksklusif. Mereka memberikan cap “sombong” kepada kekristenan karena bersikap tidak ada kebenaran di luar kekristenan dan semua orang non-Kristen adalah berdosa. Jika Anda mendapatkan perlakuan demikian, bagaimana respons Anda? Apakah Tuhan yang memanggil kita sebagai anak-anak-Nya, menginginkan kita bersikap eksklusif seperti
dakwaan orang-orang di sekitar kita?

Tuhan memanggil orang Israel untuk menjadi perwakilan-Nya di antara bangsa-bangsa. Karena itu, Tuhan memandang bersalah orang Israel yang gagal menghidupi panggilan-Nya (ay. 5-6). Panggilan Tuhan dengan jelas Dia katakan kepada bangsa Israel ketika mereka pertama mengikat perjanjian dengan Tuhan di Gunung Sinai, “Kamu (bangsa Israel) akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus…” (Kel. 19:6). Apa yang dimaksud Tuhan dengan “kerajaan imam” dan “bangsa yang kudus”? Dua hal tersebut menggambarkan secara konkrit janji Tuhan kepada keturunan Abraham (Kej. 12:1-3).

Tuhan merancangkan bangsa Israel untuk menjadi jalan masuk bagi bangsa-bangsa lain kembali kepada-Nya dengan hidup sesuai peraturan-Nya. Maksud Tuhan ini tercermin dari konsep “kerajaan imam”. Imam adalah jabatan yang dikhususkan untuk menjadi perwakilan bangsa Israel saat menghadap Tuhan. Peran imam mengharuskan kekudusan karena Tuhan adalah Allah yang kudus. Bangsa Israel dipanggil menjadi kudus (dipisahkan dari yang lain) dengan menghidupi peraturan Tuhan yang merefleksikan karakter-Nya. Ini berbeda dari bangsa-bangsa lain yang hidup semaunya sendiri. Sayangnya, mereka justru gagal menjadi
kerajaan imam. Bangsa Israel malah hidup lebih jahat daripada bangsa-bangsa di sekitarnya (ay. 7-9).

Peran Israel sebagai kerajaan imam yang gagal dihidupi, diwujudkan secara sempurna oleh Tuhan Yesus Kristus. Dia adalah Imam Besar Agung yang mewujudkan rencana keselamatan dari Tuhan dengan sempurna (Ibr. 4:14; Yoh. 14:6). Setiap orang yang menerima-Nya sebagai Juruselamat dan Tuhan akan memperoleh jalan kembali kepada Allah. Panggilan orang Israel sebagai kerajaan imam tersebut sekarang juga turun kepada kita semua. Hai murid-murid Kristus, nyatakanlah perbuatan-perbuatan besar Tuhan yang dapat membawa orang pada keselamatan (1Ptr. 2:9).


Refleksi Diri:

  • Apa karakter-karakter Allah yang sudah nampak dalam hidup Anda?
  • Bagaimana Anda dapat menjadi imamat yang rajani dan menyatakan perbuatanperbuatan besar Tuhan dalam hidup Anda?