Kerajaan Seribu Tahun
Wahyu 20:1-15
Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
- Wahyu 20:6
Kerajaan seribu tahun adalah salah satu topik yang sangat diminati banyak orang. Namun, topik ini juga memiliki berbagai penafsiran. Apa arti kerajaan seribu tahun? Apakah Tuhan Yesus benar akan bertakhta di bumi secara literal selama seribu tahun? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita perlu menafsirkan makna kerajaan seribu tahun sesuai konteks kitab Wahyu berikut.
Kristus Yesus memerintah seribu tahun hanya tercatat di dalam Wahyu 20. Kitab Wahyu adalah kitab nubuat yang menggambarkan realita spiritual dengan simbol-simbol, yang tidak boleh ditafsirkan secara literal. Karena itu, kerajaan seribu tahun juga bukan literal seribu tahun. Kerajaan seribu tahun adalah masa antara kedatangan Yesus Kristus yang pertama dan yang kedua. Yohanes melihat si naga, yakni Iblis, diikat dan dilempar ke jurang maut selama seribu tahun (ay. 1-2). Ini artinya, Iblis telah dikalahkan oleh kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Selama masa seribu tahun, Iblis diikat, artinya ia tidak akan dibiarkan bebas menganiaya orang percaya. Pada masa ini, gereja bebas mengabarkan Injil karena Iblis tidak bisa menyesatkan bangsa-bangsa (ay. 3). Namun, pada akhir seribu tahun, ia akan dilepaskan sebentar untuk menyesatkan bangsa-bangsa (ay. 3, 7). Pada masa itu, Iblis akan mengumpulkan bangsa Gog dan Magog. Kedua bangsa ini melambangkan bangsa-bangsa di dunia yang memberontak terhadap Allah (ay. 8). Namun, Kristus akan datang kembali dan memberikan penghakiman terakhir saat Iblis dan pengikutnya dihukum selama-lamanya (ay. 11-15).
Hari ini, kita masih hidup dalam masa seribu tahun, masa antara kedatangan Yesus pertama dan kedua kalinya. Saat ini Iblis masih diikat. Apa yang harus kita lakukan? Kita harus berani dan giat memberitakan Injil karena Iblis tidak diizinkan menyesatkan bangsa-bangsa dan gereja bebas mengabarkan Injil. Karena pada saat Dia datang kembali, ketika Iblis dibebaskan sementara waktu, tidak akan ada lagi kesempatan bagi kita untuk mengabarkan Injil.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda telah mengucap syukur atas kebangkitan Yesus Kristus sehingga Iblis dikalahkan dan saat ini diikat sehingga tidak bisa bebas menyesatkan bangsa-bangsa?
- Bagaimana cara Anda menjadi berani dan giat mengabarkan Injil selama Iblis masih diikat?