Kesempatan kedua
2 Tawarikh 33:1-20
Maka Tuhan mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya.
2 Tawarikh 33:13
Dalam ajang perlombaan masak Masterchef, pada saat tertentu akan ada kontestan yang sudah tereliminasi diberi kesempatan kedua untuk dapat berlomba kembali. Ketika kesempatan kedua itu diberikan, mereka mati-matian berjuang memperoleh keberhasilan supaya bisa lolos kembali ke babak selanjutnya. Mendapatkan kesempatan kedua adalah hal yang berharga karena tidak selalu kesempatan itu terulang kembali.
Raja Manasye mendapatkan kesempatan kedua dari Tuhan supaya hidupnya berbalik kepada Tuhan. Ketika ia menjadi raja dan semua ada dalam keadaan baik-baik, Manasye menyalahgunakan apa yang dimilikinya. Ia tidak memedulikan Tuhan sama sekali. Firman Tuhan mengatakan, ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (ay. 2) dan menimbulkan sakit hati kepadaNya (ay. 6). Bahkan ia melakukan kejahatan yang lebih besar dari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan (ay. 9). Manasye, betul-betul melakukan perlawanan kepada Tuhan. Ia tidak mau menyembah Tuhan. Ia memasukkan berhala ke rumah Tuhan, bahkan tega mengorbankan anak-anaknya sebagai persembahan (ay. 6-7). Manasye hidup sesukanya saja karena berpikir dirinya berkuasa atas segalanya. Sampai akhirnya Tuhan turun tangan menghajar Manasye hingga ia tidak berdaya (ay. 11). Dalam kondisi yang tidak berdaya, tidak punya kuasa lagi, dikatakan Manasye baru berdoa kepada Tuhan.
Manasye bukannya tidak tahu ada Tuhan. Ia tahu tentang Tuhan tetapi tidak mau menghiraukan-Nya. Dalam kemurahan-Nya, Tuhan mengabulkan doanya dan memulihkan kedudukannya sebagai raja (ay. 13). Kesempatan kedua datang kepada Manasye akhirnya ia beribadah kembali kepada Tuhan (ay. 14-16). Sayang sekali, banyak waktu terbuang di kehidupannya yang mengecewakan Tuhan.
Saudaraku, kesempatan itu tidak selalu datang dua kali. Kalau memang kita diberikan kesempatan untuk bertobat, maka bertobatlah. Jangan menunda-nunda lagi! Kalau kita masih bisa membaca renungan hari ini berarti masih ada kesempatan yang Tuhan berikan untuk kita bertobat. Tidak selalu kesulitan adalah hukuman Tuhan tetapi ada kalanya kesulitan dipakai Tuhan untuk mengajar kita melihat kembali kehidupan kita yang sudah terlalu jauh menyimpang dari jalan-Nya. Saatnya bertobat, bukan nanti tapi sekarang!
KESEMPATAN TIDAK DATANG DUA KALI. SAAT TUHAN MEMBERIKAN KESEMPATAN, SEGERA BERTOBAT!