Kesimpulan akhir dalam hidup
Pengkhotbah 12:9-14
Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.
- Pengkhotbah 12:13-14
Salomo, raja yang paling bijaksana itu banyak memberi nasihat. Salah satu nasihatnya di ayat emas ini, ia mau mengatakan bahwa ada dua hal yang paling penting dari semua di dalam hidup, yaitu:
Pertama, takutlah akan Allah. Istilah takut di sini bisa bermakna dua. Yang pertama, menghormati Tuhan dengan segala kekudusan-Nya, caranya bersikap hidup yang sesuai dengan kekudusan-Nya. Makna yang kedua, menghormatilah Tuhan karena Dia punya kuasa untuk menghukum orang yang tidak mau diingatkan. Jadi bagi Salomo, hidup takut Tuhan seperti ini adalah yang paling penting di dalam hidupnya. Menghormati Tuhan adalah kewajiban kita manusia. Dan menghormati Tuhan karena Tuhan bisa menghukum, supaya kita tahu bahwa hidup harus dipertanggung jawabkan di hadapan-Nya.
Kedua, berpegang pada perintah-perintah-Nya. Jika frasa pertama menasihatkan sebuah sikap maka frasa yang kedua mendorong suatu tindakan. Menghormati Tuhan mensyaratkan kepatuhan kepada-Nya. Memang di alam pikiran orang Ibrani, pikiran dan perbuatan berjalan seiring. Yang satu menuntun yang lain. Di Perjanjian Baru, Yakobus menyimpulkan bahwa iman pasti terkait dengan perbuatan sehingga ia berkata bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati.
Salomo juga memberikan motivasi untuk sikap takut akan Allah dan perilaku yang mematuhi kehendak Tuhan. Tuhan melihat semua dan memperhatikan tindakan kita, meminta pertanggungjawaban atas apa yang kita lakukan, tindakan yang terlihat atau tersembunyi, tindakan baik atau buruk.
Ooh, begitu.. kesimpulannya Salomo kok cuma segitu aja, sederhana sekali, selama ini kami khan sudah tahu. Oo, syukur Anda sudah tahu, ini kesimpulan yang paling penting karena ternyata yang sederhana ini saja susah dilakukan. Apalagi yang rumit?
Yuk, mari sekali lagi kita merenungkan kesungguhan kita dalam sikap takut akan Tuhan dengan menghormati kekudusan-Nya. Hendaklah kita terus siuman bahwa satu kali Tuhan akan menghakimi kita atas apa pun yang kita lakukan selama hidup di dunia ini. Karena itu, bertindaklah dalam keseharian untuk memuliakan dan menyaksikan nama Tuhan.
Salam takut Tuhan.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sungguh sudah menjalani hidup yang takut akan Tuhan dalam segala aspek kehidupan?
- Siapkah Anda saat dipanggil untuk mempertanggung jawabkan segala tindakan Anda selama hidup?