Kesombongan Awal Kehancuran
Amsal 16
Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.
- Amsal 16:18
Jika mendengar kata “Titanic” maka kita teringat tragedi yang menimpa sebuah kapal yang sangat besar dan mewah. Film Titanic mengungkapkan tragedi ini dengan dahsyat dan dramatis. Ketika kapal Titianic diluncurkan, sang pembuat kapal, Thomas Andrews, berkata dengan jumawanya, “Kapal ini tak akan tenggelam! Bahkan Tuhan pun tak bisa menenggelamkannya.” Kesombongan inilah yang akhirnya membawa kehancuran terhadap Titanic ketika kapal ini menabrak gunung es dan menenggelamkannya. Walaupun sudah ada peringatan tentang gunung es, tetapi karena kesombongannya, peringatan ini pun diabaikan. Tanggal 15 April 1912, tragedi tersebut terjadi dan sekitar 1.500 penumpang meninggal dunia karena dinginnya perairan laut Atlantik, termasuk Thomas Andrews dan 25 insinyur yang merancang Titanic.
Amsal 16:18 memberikan peringatan kepada kita bahwa kecongkakan dapat membawa kehancuran dan tinggi hati dapat membawa kejatuhan. Orang yang sombong memandang dirinya lebih tinggi dari seharusnya dan menganggap rendah orang lain jika dibandingkan dirinya. Bahkan ada sebagian orang yang angkuh, menghina Allah dan menyamakan dirinya dengan Allah. Alkitab sendiri menceritakan banyak orang yang jatuh karena kesombongannya Tidak heran, mereka yang angkuh ini direndahkan dan dijatuhkan oleh Allah. Firaun, Sanherib, dan Nebukadnezar adalah beberapa contoh manusia yang sombong dan direndahkan oleh Allah.
Saudara-saudaraku yang terkasih, sebagai anak-anak Kristus, kita haruslah menjaga diri dan hati jangan sampai kesombongan atas semua yang telah kita miliki, raih, dan duduki menjatuhkan kita. Jangan pernah berpikir kita mampu, hebat, dan pandai, maka kita bisa meraih semua keberhasilan dan kesuksesan. Hendaklah selalu ingat, hanya Allah yang mampu memberikan dan mengambil semua yang kita miliki. Kita harus sadar bahwa semua yang kita miliki adalah berkat yang dititipkan oleh-Nya kepada kita saat hidup di dunia. Jika kita diberi kesempatan memilikinya, kita sepatutnya bersyukur karena semua itu adalah berkat dari Tuhan Yesus Kristus bagi kita. Mari, jaga hati dan diri dengan tetap bersikap rendah hati.
Refleksi diri:
- Adakah hal-hal yang membuat Anda sombong dan yang berpotensi menjatuhkan Anda?
- Apa respons yang ingin Anda praktikkan agar tetap bisa bersikap rendah hati terhadap orang lain dan di hadapan Tuhan?