Khotbahi dirimu sendiri
1 Yohanes 2:15-17
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
- Roma 12:2
Elie Wiesel, seorang penulis tersohor, menceritakan kisah tentang seorang benar yang datang ke Sodom. Ia bertekad menyelamatkan penduduknya dari penghukuman. Siang-malam ia berkeliling menyerukan pertobatan. Pada awalnya orang mendengarkan dan tersenyum sinis. Lama-kelamaan, mereka tidak lagi peduli padanya. Mereka terus melakukan dosa.
Suatu hari, seorang bocah mendatanginya. “Kasihan padamu orang asing. Kamu teriak, kau berkorban jiwa dan raga. Fisik dan batin. Kamu lihat kan, tidak ada harapan?” “Ya, saya tahu,” jawab orang benar itu. “Lalu, mengapa kamu masih terus berkhotbah?” “Saya beritahu ya. Pada mulanya saya berpikir bisa mengubah mereka. Sekarang, saya tahu tidak bisa. Saya masih berkhotbah sampai hari ini karena saya mencegah mereka mengubah saya.”
Tinggal di tengah dunia yang berdosa, meninggalkan dua pilihan bagi kita: mengubah dunia atau diubah dunia. Kita bisa mengubah dunia jika kita sudah mengalami pembaruan diri di dalam Kristus. “Berubahlah oleh pembaruan budimu.” Jika kita tidak mengubah dunia maka kitalah yang diubah oleh dunia, yaitu ketika kita mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya (ay. 15). Ketika kita lebih tertarik pada dunia daripada kepada Allah, pada saat itulah kerusakan hidup terjadi. Dan daya tarik dunia memang sangat kuat memikat.
Yang harus kita lakukan agar tidak terseret dalam arus dunia adalah mengkhotbahi diri sendiri setiap hari. Artinya, Anda membaca Alkitab, menangkap pesannya, dan menyampaikan pesan itu kepada diri Anda sendiri. Anda pengkhotbah sekaligus pendengar.
Cobalah Anda melakukannya secara rutin. Anda bisa memulainya dengan menginjili diri sendiri, yaitu dengan cara mengingat kembali berita Injil itu apa. Kemudian, Anda memberitakan Injil kepada diri sendiri. Bahwa saya orang berdosa. Allah mengasihi saya. Allah mengutus Yesus sebagai Juruselamat bagi saya. Saya harus bertobat meninggalkan dosa. Saya percaya kepada-Nya. Itu hanya contoh khutbah Injil. Anda bisa mencobanya dengan pesan-pesan Tuhan yang lain.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda cenderung menjadi orang yang mengubah dunia atau justru Anda diubah oleh dunia?
- Pesan-pesan firman Tuhan apa saja yang sudah Anda khotbahkan kepada diri Anda sendiri?