Kristen Tanpa Kristus
Hosea 5:8-14
Efraim tertindas, diremukkan oleh hukuman, sebab ia berkeras untuk berjalan mengikuti kesia-siaan.
-Hosea 5:11
Bagaimana biasanya respons kita saat melihat orang yang tertindas? Naluri yang wajar adalah kasihan. Namun, kita perlu jeli melihat mengapa orang tersebut sampai tertindas?
Ayat di atas menuliskan Efraim (Israel) tertindas karena hukuman. Nah, jelas ya Israel tertindas dan babak belur karena sedang dihukum. Mereka dihukum karenakeras kepala. Bangsa Israel memilih mengikuti yang sia-sia bukannya mengikut Tuhan. Mereka memilih minta tolong kepada yang tidak dapat menolong mereka padahal Allah adalah sumber pertolongan. Sudah diberitahu, dikasih kode, dikedipin, diingatkan tapi mereka ngeyel, dablek, kepala angin, dan kepala batu. Ya akibatnya, mereka akhirnya dihukum. Hukuman adalah cara terakhir untuk menyadarkan dan menyelamatkan mereka.
Israel sebetulnya bukan tidak tahu mengenai firman. Namun, mereka mengetahui tentang Allah secara logika, bukannya mengenal secara personal. Ini bahaya, bicara Tuhan tanpa mengenal pribadi Allah yang sesungguhnya. Kalau istilah zaman now mah, “Kristen tanpa Kristus”.
Hal ini bukan hanya terjadi pada Israel lho... Mari melihat diri apakah Anda mengenal Allah secara personal? Apakah Anda memiliki hubungan pribadi dengan Anak Allah, Yesus Kristus? Anda mungkin rajin beribadah dan aktif pelayanan. Anda juga setia dalam melakukan upacara keagamaan. Tapi permisi tanya, apakah Anda mengetahui secara pribadi, siapa Tuhan? Apakah Anda melakukan hal yang menyenangkan hati Tuhan? Atau selama ini kita berpikir kita mengenal Tuhan dan berpikir kita sedang menyenangkan hati Tuhan dengan segala rutinitas ibadah kita? Padahal kenyataannya, Tuhan tidak merasa disenangkan. Kita sibuk pelayanan tapi hanya sedang menyenangkan diri, bukannya menyenangkan Dia!
Israel, umat pilihan saja dihajar Tuhan karena melawan dan keras kepala. Kita juga tidak akan luput dari hajaran kalau dengan sengaja melawan. Hati-hati ya, apabila sudah diingatkan, sudah diberitahukan, tapi masih tetap melawan. Siap lho dapat hajaran. Siap juga dengan hukuman supaya kita tidak lagi membangkang.
Pertanyaan terakhir dari saya, apakah perlu Anda sampai harus dihukum Tuhan karena keras kepala dan suka membangkang? Jangan sampai begitu yah, saudaraku. Ayo, cepatlah sadar!
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sudah mengenal secara pribadi Tuhan Yesus Kristus? Bagaimana Anda mengenal-Nya?
- Apa komitmen yang ingin Anda ambil agar bisa taat dan tidak keras kepala saat mengikuti dan menaati Tuhan?