Lakukan Lebih Lagi
Matius 5:38-48
Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan satu mil, berjalanlah bersamanya sejauh dua mil.
- Matius 5:41
Zaman sekarang orang lebih mengedepankan kebebasan pribadinya. Jika haknya dilanggar sedikit akan menuntut balik karena pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan atau tuntutan yang lainnya.
Berbeda dengan apa yang Tuhan Yesus ajarkan pada ayat emas hari ini. Pernyataan Yesus tampak aneh: Apa ada orang yang menyuruh orang lain untuk berjalan? Hal yang lumrah pada masa itu. Orang Romawi yang menjajah orang Yahudi punya satu aturan bahwa jika seorang tentara Romawi bertemu dengan orang Yahudi, ia bisa menyuruhnya membawakan barang bawaannya. Jarak yang harus ditempuh adalah satu mil (sekitar 1,6 km). Hitungan zaman itu 1.000 langkah. Jadi kalau sudah berjalan 1.000 langkah maka tugasnya selesai.
Berat tidak? Tidak kalau berjalannya bersama dengan orang yang kita kasihi atau sahabat. Jarak perjalanan tersebut tidaklah terlalu jauh, tidak akan terasa. Sewaktu SMP, saya pernah sengaja pulang sekolah bersama teman-teman dengan berjalan kaki. Jaraknya kira-kira 7 km. Lelah tapi menyenangkan. Berbeda kalau dipaksa melakukan sesuatu yang kita tidak sukai oleh orang yang tidak kita sukai juga. Melawan pun tidak bisa, hati pasti penuh kekesalan, kemarahan, kemuakkan, saat membawakan beban musuh kita tersebut. Berjalan sambil menghitung langkah kaki sampai satu mil, jadi sebuah tugas dalam keterpaksaan. Perjalanan yang sama sekali tidak menyenangkan. Namun, Yesus mengajarkan untuk melakukannya bukan karena kewajiban. Jalanlah ke mil yang kedua, untuk 1.000 langkah selanjutnya.
Inilah sebetulnya perjalanan yang ditempuh oleh Yesus ketika memikul salib. Salib itu bukan salib-Nya, karena Dia tidak berdosa. Seharusnya Anda dan saya yang memikul. Yesus tanpa komplain menapaki jalan yang penuh penderitaan tersebut. Yesus bisa saja membebaskan diri kapan saja Dia mau, karena bukan diri-Nya yang seharusnya dihukum.
Jika kita melakukan sesuatu bagi orang lain karena suatu aturan, akan terasa menjadi beban dan menyebalkan. Namun, Yesus menghendaki kita melakukan lebih lagi. Berjalanlah di mil kedua seperti Yesus memikul salib-Nya, maka hidup kita tidak akan takut tersakiti dan kita akan menjalani hidup yang berani mengasihi.
Refleksi Diri:
- Mengapa Anda perlu mengasihi orang yang sudah merugikan Anda?
- Apa langkah mil kedua yang Anda akan jalani bagi orang yang pernah melukai Anda?