Lancang mulut, kata-kata tajam
Amsal 12
Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan.
- Amsal 12:18
Kata-kata tajam yang keluar dari mulut lancang, mampu menghujam kalbu sampai melukai dan berdampak lama terhadap seseorang. Kita bisa merasa sakit, marah, benci karena kata-kata tajam yang kita terima. Memang di antara banyak hal buruk, yang terburuk adalah lidah yang tajam.
Menurut teori tingkah laku, seseorang yang bermulut lancang nan tajam, memiliki luka dalam hidupnya yang tertimbun menahun. Entah dari lingkungan tempat ia dibesarkan dengan mulut yang tajam, maupun dari amarah makian orangtua pada masa kecil yang tak terselesaikan. Semua itu menjadi karakter yang sulit diubahkan karena ada luka dalam batin.
Memang tidak mudah berhadapan dengan lancang mulut. Namun perlu diingat, meskipun kata-katanya pedas, nyolot (mengiris hati), serta bikin telinga dan hati panas, belum tentu orang yang mengeluarkan kata-kata tajam tersebut hatinya jahat. Hanya latar belakang penuh luka yang membuat cara berkomunikasinya menjadi kurang baik.
Amsal menyampaikan bahwa kata-kata tajam seperti tikaman pedang. Kata-kata yang menghina bisa membuat sedih dan menusuk sampai ke hati. Fitnah bagaikan pedang yang melukai nama baik orang yang difitnah. Bisik-bisik prasangka jahat layaknya pedang bisa memutuskan tali-tali kasih dan persahabatan. Hendaklah kita punya lidah yang bijak yang mampu membalut luka-luka yang digoreskan oleh penghinaan, fitnah, dan prasangka jahat.
Tuhan Yesus mau kata-kata kita jangan tajam dan lancang sehingga melukai hati orang. Memang cara berbicara dan karakter kita susah diubah, tapi datanglah kepada Yesus. Dia rindu mengubah kita menjadi orang yang mulutnya mendatangkan kelegaan dan kesembuhan. Yesus tahu kalau kita juga sering menderita karena tidak sanggup mengontrol kata-kata kita yang tajam.
Saudaraku, adalah lebih baik menjaga mulut Anda tetap tertutup dan membiarkan orang lain menganggap Anda bodoh daripada membuka mulut Anda dan menegaskan semua anggapan mereka. Yuk, berlatih diri minimal sehari sekali menggunakan kata-kata dengan lidah orang bijak untuk mendatangkan kesembuhan dan kelegaan bagi mereka yang jiwanya terluka cukup dalam.
Salam kata (tidak) tajam.
Refleksi Diri:
- Adakah luka masa lalu yang membentuk karakter dan membuat Anda mudah mengeluarkan kata-kata tajam?
- Apakah Anda rindu diubahkan Yesus supaya punya mulut yang mendatangkan kelegaan dan kesembuhan?