Lebih Baik Dimakan Singa, Daripada .....
Daniel 6:1-11
Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
- Daniel 6:11
Sebuah artikel dari The Gospel Coalition (2022) membahas tentang negara-negara yang paling berbahaya bagi orang Kristen. Setiap tahun sejak tahun 2018, mereka memperbarui data-data tentangnya. Artikel tersebut memuat: Selama setahun terakhir, 360 juta orang Kristen tinggal di tempat-tempat di mana mereka mengalami penganiayaan dan diskriminasi tingkat tinggi. Dari jumlah itu, 6.175 orang percaya ditahan
tanpa diadili, ditangkap, dihukum atau dipenjarakan, 3.829 diculik, dan 5.898 dibunuh karena keyakinannya.
Ternyata begitu banyak orang Kristen menghadapi tantangan yang sangat sulit karena imannya setiap harinya. Taruhan mereka sampai titik maksimal, yaitu nyawa. Dari daftar negara-negara yang disampaikan, beruntung tidak ada negara Indonesia. Namun kenyataannya, di kehidupan sebagai orang Kristen, kita akan selalu berhadapan dengan berbagai tantangan dengan jenis permasalahan yang berbeda-beda. Tantangan-tantangan iman tersebut dapat membuat kita berpikir, apakah akan tetap setia mengikut Tuhan Yesus atau mengkompromikan banyak hal demi keamanan dan kenyamanan kita?
Daniel adalah contoh hidup yang luar biasa dari seorang anak Tuhan. Sekalipun hidup di tempat yang sama sekali tidak bersahabat untuk umat Tuhan, ia menghadapi tantangan iman yang membahayakan dirinya. Daniel tidak setengah-setengah, hidupnya utuh di hadapan Tuhan. Seorang penulis mengatakan demikian, “Singkatnya, Daniel lebih suka dimakan singa daripada berhenti berdoa kepada Tuhan.” Tidak ada tempat di dalam hatinya untuk menyembah pribadi lain. Daniel tetap akan menyembah Tuhan apa pun risikonya karena ia tidak bisa menolak kebenaran tersebut, yaitu imannya. Kisah ini terjadi untuk menyatakan Allah yang disembah Daniel adalah Allah yang hidup, Allah yang memberikan keselamatan.
Kesetiaan kita kepada Tuhan dapat berbuah kesulitan, tekanan atau ketidaknyamanan dari sekeliling kita. Jika karena iman kita berada di situasi yang demikian, percayalah kepada Tuhan Yesus yang sudah menyelamatkan kita. Ikuti saja terus jalan yang Tuhan kehendaki, jangan goyah hanya karena uang, cinta, pekerjaan, jabatan, keuntungan bisnis atau popularitas. Ingat semuanya tidak bisa menyelamatkan kita. Yang bisa menyelamatkan kita hanyalah Tuhan, percayalah sepenuhnya kepada-Nya.
Refleksi Diri:
- Apa pengalaman yang pernah membuat Anda tergoda untuk tidak taat kepada Tuhan?
- Apa yang Anda lakukan lain kali berhadapan dengan situasi yang menuntut ketaatan kepada Tuhan, meskipun penuh risiko?