Makna perayaan imlek
Yesaya 49:8-13
Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada dari utara dan dari barat, dan ada dari tanah Sinim.
-Yesaya 49:12
Kata “Sinim” mengacu pada negeri Tiongkok, baik menurut buku-buku referensi Strong’s Exhaustive Concordance dan Brown-Driver-Briggs, dan juga beberapa teolog, di antaranya Dr. John Gill dan Hudson Taylor.
Ayat emas hari ini adalah nubuatan penting tentang Tiongkok yang akan kembali kepada Allah di akhir zaman. Kebangunan rohani yang sedang terjadi di negeri Tiongkok hari ini adalah panen terbesar kekristenan dalam sejarah modern, walau rintangan dan tantangan kekristenan di sana semakin berat.
Imlek adalah hari raya terpenting orang Tionghoa. Mari kita doakan bangsa Tiongkok agar semakin banyak orang percaya Tuhan Yesus. Tuhan sedang mempersiapkan mereka menjadi bangsa yang bisa mengubah dunia dengan pengaruh dan bisnisnya, serta orang-orangnya yang tersebar di seluruh penjuru dunia.
Sebagai orang Kristen keturunan Tionghoa, apakah kita boleh merayakan Imlek? Tentu boleh karena menurut sejarah perayaan Imlek bukanlah perayaan keagamaan tetapi upacara tradisional masyarakat Tiongkok. Imlek sama seperti perayaan Tahun Baru. Yang tidak boleh adalah melakukan hal-hal yang bersinggungan dengan dosa. Alkitab melarang kita menyembah berhala, berdoa kepada orang mati, melakukan sesuatu karena kepercayaan bisa mendapatkan keuntungan/kerugian di masa mendatang.
Imlek memiliki makna bersyukur, bersukacita atas kebaikan yang diterima sepanjang tahun, dan mengharapkan yang baik di tahun yang baru. Budaya yang umum adalah keluarga berkumpul. Saat itu orangtua sangat senang karena anak, menantu, cucu, bahkan cicit bisa kumpul bersama. Malam Imlek juga jadi momentum yang tepat untuk menyatakan rasa terima kasih dan hormat, serta bakti kepada orangtua. Alkitab sama sekali tidak melarang hal-hal demikian.
Mari kita rayakan Imlek dengan ucapan syukur kepada Tuhan Yesus yang sudah memberikan keselamatan dan banyak berkat sepanjang tahun yang lalu. Terus berharap kepada Tuhan yang telah berjanji tak pernah meninggalkan kita sehingga berkat keberuntungan dan kebahagiaan menjadi bagian hidup kita. Jangan lupa sayangi keluarga dan hormati orangtua kita.
Saya juga mengajak Anda berdoa bagi orang Tiongkok supaya banyak yang bertobat dan orang Tionghoa di seluruh Indonesia bisa menyembah Tuhan Yesus.
Selamat Imlek.
Refleksi Diri:
- Bagaimana pandangan Anda selama ini dalam merayakan Imlek? Sudahkah seturut dengan Alkitab?
- Sudahkah Anda mendoakan negeri Tiongkok dan orang-orang Tionghoa di Indonesia?