Mari Berusaha Sungguh Mengenal Tuhan
Hosea 5:15-6:6
Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.”
- Hosea 6:3
Nabi Hosea menyarankan agar umat sungguh berusaha mengenal Tuhan. Jika umat mengupayakannya maka Tuhan akan muncul seperti fajar, artinya Dia akan membuat rohani kita bertumbuh. Mental dan emosi kita cenderung sehat sehingga tidak mudah termakan opini salah, asumsi yang tidak terbukti kebenarannya. Dan kita tidak mudah panik ketika menghadapi tekanan hidup. Selain itu kita juga menjadi tetap waspada ketika berada dalam situasi yang nampaknya aman-aman saja. Saat seseorang sungguh mengenal Tuhan maka ia akan melakukan hal-hal yang menyehatkan, tahu berterima kasih dan bersyukur, tidak bermental penjilat, dan menghindari gaya hidup yang salah.
Tanpa tanda-tanda tersebut seseorang apakah ia seorang aktivis gereja, penginjil, diaken, penatua terlebih pendeta dan pemimpin gereja sesungguhnya tidak mengenal Tuhan karena tidak berupaya sungguh-sungguh untuk mengenal-Nya. Tidak heran seseorang disebut pengurus bidang misi, bahkan utusan misi, tetapi tidak merindukan jiwa yang terhilang sehingga sama sekali tidak punya keberanian memberitakan nama Yesus.
Sejak awal penciptaan, keinginan Tuhan untuk manusia tidaklah berubah. Apa yang Tuhan inginkan dari kita juga adalah apa yang Dia inginkan untuk kita—hubungan yang sehat, kuat, dan konsisten dengan-Nya. Kita tidak dapat mengalami kedalaman hubungan hanya dengan melakukan hal-hal yang benar dengan cara yang benar (ay. 6), melainkan dari waktu yang dihabiskan bersama Tuhan dan itu perlu upaya yang sungguh-sungguh. Saat kita menghabiskan waktu berbicara dengan Tuhan dan membaca firman-Nya, serta berusaha sungguh mengenal-Nya, kita akan tunduk pada keinginan-Nya, bukan karena harus melakukannya tetapi karena kita menginginkannya.
Ketika berusaha mengenal Tuhan Yesus dan kebenaran-Nya maka saya berhasrat tinggal untuk melakukan kehendak dan pimpinan-Nya. Itu sebabnya ketika Tuhan memanggil saya ke satu tempat atau melakukan sesuatu maka tidak ada alasan apa pun, apalagi alasan yang sangat remeh untuk menundanya. Saya tidak akan bertahan atau pergi karena alasan uang, harta, jabatan, dan fasilitas, karena semua itu, sekali lagi sangat remeh, tidak sebanding dengan alasan bahwa Yesus Tuhan dan Raja saya yang saya senangi dan hormati.
Refleksi diri:
- Apa satu pergumulan yang Anda alami dalam hal menaati Tuhan?
- Apa satu hal yang menghalangi Anda berupaya dengan sungguh dan konsisten mengenal Tuhan Yesus?