Masih Percaya Ramalan Nasib?
Yesaya 47:1-15
Engkau telah payah karena banyaknya nasihat! Biarlah tampil dan menyelamatkan engkau orang-orang yang meneliti segala penjuru langit, yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa yang akan terjadi atasmu! Yesaya 47:13
Ilmu perbintangan atau astrologi adalah ilmu kuno. Sejak zaman Babel kuno, ilmu ini telah dipraktikkan (bdk. Dan 2:2). Sebenarnya astrologi bukanlah ilmu menurut definisi ilmiah. Keilmiahannya tidak dapat dibuktikan dengan pengujian yang sah. Misalnya, bagaimana Anda membuktikan dengan pasti bahwa pergerakan rasi Virgo membuat seorang gadis putus cinta? Semua yang diramalkan bersifat samar-samar sehingga kalau terjadi dianggap benar, tetapi kalau tidak terjadi juga masih dianggap benar tergantung sudut pandang pembacanya.
Yesaya 47 adalah firman yang ditujukan kepada Babel. Isinya adalah tentang kejatuhan Babel yang sombong, yang menganggap kekuasaannya tidak akan berakhir. Mereka akan hancur hanya dalam satu hari (ay. 9). Tidak ada kuasa yang dapat mencegahnya. Yesaya 47:13 adalah sindiran kepada para orang pintar, astrolog, yang memberi ramalan apa yang akan terjadi pada mereka. Seolah Tuhan berkata, “Ayo, kalau kamu tahu kehendak para dewa (dengan melihat pergerakan bintang), berikan nasihat kepada pemimpinmu agar terluput dari malapetaka.”
Kejadian 1:14-15 mengatakan bahwa Tuhan menciptakan benda-benda langit untuk menjadi penanda musim, hari, tahun, dan sumber terang. Istilah tanda berarti alat ukur. Jadi benda langit menjadi alat ukur waktu dan penunjuk arah. Sedangkan untuk menuntun hidup kita, Allah memberikan firman-Nya.
Astrologi adalah nubuatan palsu. Dalam kitab Daniel, diceritakan tiga kali kegagalan para astrolog (Dan. 4:7, 2:10-11; 5:7-8). Masa depan tidak bisa diprediksi dengan melihat bintang. Tidak ada seorang pun yang tahu masa depan (Yak. 4:14). Tentang hari baik dan hari buruk di dalam ramalan bintang, respons kita sebagai anak-anak Tuhan adalah percaya bahwa semua hari pada dasarnya baik karena diciptakan Tuhan (Mzm. 118:24). Di dalam Ulangan 4:15-19, Allah melarang umat menyembah berhala termasuk ma-
tahari, bulan, dan bintang. Kepercayaan kepada astrologi adalah wujud penyembahan berhala karena lebih memercayai benda langit daripada Allah sendiri.
Hanya kepada Allah saja Anda seharusnya percaya, bukan pada ramalan-ramalan yang memprediksi masa depan seseorang. Bergantunglah kepada Yesus, satu-satunya pribadi yang mengetahui masa depan Anda. Dia telah merancangkan masa depan penuh damai sejahtera bagi Anda.
HANYA YESUS SATU-SATUNYA PRIBADI YANG MENGETAHUI MASA DEPAN ANDA.