Bagikan artikel ini :

Melakukan Firman Tuhan

Yakobus 1:22-25

Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
- Yakobus 1:22

Beberapa tahun lalu sebuah lagu rohani berjudul Kebaktian, populer sebagai sindiran atas gaya hidup sebagian orang Kristen. Lagu ini menyindir orang Kristen yang setiap hari pergi ke gereja untuk kebaktian, persekutuan atau pelayanan, tetapi anehnya hidupnya tidak berbeda dengan orang-orang yang tidak pergi ke gereja. Hidup mereka tipu kiri kanan, kewajiban berantakan, keluarga awut-awutan, bahkan pelayanan hanya untuk cari gebetan atau amplop persembahan. Bagaimana dengan gaya hidup kita?

Permasalahan yang seringkali dijumpai di dalam kekristenan adalah perbedaan antara iman dan kenyataan hidup. Pernyataan iman tidak berkesinambungan dengan praktik hidup. Ibarat teori tanpa praktik. Atau umum dikenal dengan istilah NATO (not action, talk only) atau OMDO (omong doang). Bahkan dalam salah satu buku berjudul Losing Our Virtue (Hilangnya Kebajikan Kita) menyampaikan bahwa pada masa kini tidak ada lagi perbedaan etis antara orang percaya dan orang tidak percaya. Sungguh patut disayangkan.

Panggilan kita sebagai murid Kristus adalah panggilan untuk menjadi berbeda dengan dunia. Roma 12:2 menyampaikan bahwa jangan sampai kita menjadi serupa (sama) dengan dunia sebab persahabatan dengan dunia adalah perseteruan (permusuhan) dengan Allah (Yak. 4:4). Bagaimana kita bisa menjadi berbeda dengan dunia? Satu-satunya cara adalah dengan hidup selaras dengan firman Tuhan. Artinya, firman yang sudah kita terima dan pahami haruslah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Yakobus menasihati kita agar menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja. Jika hidup tidak sesuai dengan
kebenaran firman Tuhan, kita sama seperti seorang penipu. Lebih jauh lagi, jika gaya hidup orang percaya tidak berbeda dengan gaya hidup orang yang tidak percaya maka kita menjadi batu sandungan dan tidak berdampak apa-apa bagi lingkungan sekitar.

Mari menjadi orang Kristen yang tidak hanya mendengar firman lalu melupakan. Yang tidak hanya memahami firman, tetapi melakukan dan menghidupi Firman dalam keseharian. Semua pengetahuan dan pemahaman kita akan firman Tuhan menjadi sia-sia jika tidak dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.


Refleksi Diri:

  • Apa yang menjadi tantangan Anda dalam melakukan firman Tuhan?
  • Apa minimal satu komitmen Anda sekarang dalam hal melakukan firman Tuhan pada hari ini?