Melihat Dengan Iman
Ibrani 11
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
- Ibrani 11:1
Manusia adalah makhluk yang penuh keterbatasan. Kita tidak mahatahu, tidak bisa memastikan masa depan, tidak tahu banyak hal. Kita tidak mahabisa, tidak bisa melakukan semua hal, tidak mampu membereskan seluruh persoalan di dunia.
Alkitab juga menunjuk orang-orang dengan ketidaktahuan dan ketidakmampuan di dalam hidupnya. Saat Abraham dipanggil Tuhan untuk pergi dari negerinya ke tanah yang Tuhan janjikan, Dia tidak menunjukkan secara spesifik
nama tempat, arah, dan bahaya yang akan dihadapi Abraham. Banyak yang Abraham tidak ketahui, tetapi ketidaktahuannya berbeda karena ada Tuhan yang memimpin. Banyak ketidaktahuan yang kita hadapi dalam hidup, baik tentang masa depan, solusi permasalahan, dan sebagainya, tetapi justru saat itulah iman kita pada pimpinan Tuhan ditunjukkan. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan. Dasar berarti suatu jaminan kokoh, yang berasal dari Tuhan. Karena kita tidak mahatahu, berimanlah kepada yang Mahatahu.
Alkitab juga menuliskan orang-orang yang penuh ketidakmampuan. Contohnya Yusuf yang hidupnya penuh tragedi. Dibenci kemudian dijual saudara-saudaranya, lalu dijajakan sebagai budak yang tak ada harganya. Ketika mulai
bekerja malah difitnah, kemudian dipenjara. Ia tidak mampu membela apalagi menyelamatkan diri. Namun, di dalam ketidakmampuannya Tuhan menyertai. Yusuf tidak bisa melihat tetapi mengalami. Ia bisa menjadi penguasa di Mesir bukan karena pengetahuan atau kemampuannya, melainkan karena Tuhan. Saat kita merasa tidak mampu, semuanya terasa sulit karena kekuatan kita memang tidak seberapa, hanya Tuhan-lah yang mampu, yang bisa kita percaya dan imani. Kita mungkin sulit melihat Tuhan bekerja hari ini, merasa penderitaan membuat kita berkata saya tidak sanggup menanggungnya. Namun ternyata karena iman, kita masih bisa menghadapinya sampai hari ini, itu adalah bukti Tuhan menyertai.
Ketidaktahuan dan ketidakmampuan kita yang terbesar adalah bagaimana menyelamatkan diri kita dari kematian kekal. Tuhan Yesus sudah menanggungnya buat kita dan menjamin kehidupan kekal yang belum kita lihat. Keselamatan sudah pasti disediakan untuk orang percaya. Tetaplah beriman di tengah krisis kehidupan, karena kita punya dasar pengharapan yang pasti di dalam Yesus.
Refleksi Diri:
- Mengapa iman penting di dalam kehidupan orang percaya?
- Di tengah ketidaktahuan dan ketidakmampuan Anda, bagaimana Anda akan menghadapi masalah?