Memahami Allah Yang Mahakuasa
Mazmur 139:13-24
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
- Mazmur 139:13
Sebelum ada teknologi modern canggih yang mampu melihat rahim secara transparan, kita hanya bisa mendapatkan beberapa gambaran melalui sonogram, walaupun sebagian besar perkembangan bayi di dalam rahim tidaklah kelihatan jelas. Ini jauh berbeda dengan Allah yang Mahakuasa.
Pada Mazmur 139 ini, Daud dibukakan pengenalannya akan kemahakuasaan Allah. Bagaimana responsnya?
(1) Takjub. Daud merenungkan penciptaan dan perkembangan dirinya sendiri sebagai anak pra-kelahiran. Ia mengakui bahwa Allah yang membentuk organ-organ tubuhnya. Allah menyatukan, menyulam, dan melihat wujudnya yang belum berkembang (ay. 13-16).
(2) Bersyukur kepada Allah karena kejadiannya dahsyat dan ajaib (ay.14).
(3) Menyesali kejahatan orang-orang fasik dan ikut berduka atas dosa-dosa mereka dan konsekuensi dari perbuatan mereka yang melawan Allah (ay. 20-21).
(4) Berdoa memohon Allah menyelidiki dirinya sendiri. Dia meminta Allah untuk menggali lebih dalam lagi hidupnya untuk melihat apakah ada hal yang jahat yang harus diubahnya.
Kemahakuasaan Allah menurut John Frame (The Doctrine of God) berarti bahwa Allah dapat melakukan apa pun yang Dia inginkan atau kehendaki dan tidak ada yang terlalu sulit bagi-Nya. Namun, Allah juga tidak dapat melakukan apapun yang bertentangan dengan sifat-sifat-Nya, misalnya Dia tidak bisa berbohong (Tit. 1:2) atau Dia tidak dapat mengingkari janji-Nya karena semua janji-Nya tidak berubah (2Kor. 1:20).
Selain itu, jangan mengartikan Allah tidak Mahakuasa ketika menyaksikan berbagai kejahatan, bencana alam, peperangan, dan kematian terjadi di dunia seperti anggapan kaum atheis. Allah di dalam kedaulatan-Nya yang mutlak atas ciptaan, tidak bisa diatur manusia. Rancangan-Nya bukanlah rancangan kita, jalan-Nya bukanlah jalan kita, serta tujuan kekal-Nya di luar penalaran kita (Yer. 29:11). Dia akan menyingkirkan semua kejahatan di bumi, ketika Kristus datang kedua kalinya untuk menghakimi yang hidup dan yang mati.
Kemahakuasaan-Nya berlaku dalam segala hal mulai dari penciptaan hingga penebusan. Mengucap syukur atas kuasa-Nya yang menyelamatkan dan mengangkat kita dari dosa. Berilah kehormatan bagi Dia, satu-satunya Allah yang layak kita taati, andalkan, dan percayai.
Refleksi Diri:
- Bagaimana perasaan Anda ketika merenungkan kemahakuasaan Allah atas penciptaan diri Anda?
- Apa yang Anda lakukan sebagai ungkapan syukur Anda atas kemahakuasaan Allah?