Memberi Dengan Sukacita
2 Korintus 8:1-15
Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.
- 2 Korintus 8:5
Jemaat Makedonia merupakan jemaat yang miskin tapi kaya dalam kemurahan. Mereka murah hati dalam memberi kepada saudara-saudara seiman yang ditimpa kesulitan. Mereka juga memberi bukan dengan paksaan tapi dengan sukacita karena ada dorongan yang datang dari dalam hati. Hebatnya, mereka tetap memperhatikan jemaat lain sekalipun berada di dalam berbagai penderitaan (ay. 3). Di tengah situasi seperti itu, jemaat Makedonia bukan hanya memberi bantuan uang tapi memberi diri mereka sendiri untuk melayani Tuhan.
Paulus memakai cara hidup jemaat Makedonia sebagai teladan bagi jemaat Korintus. Kondisi jemaat Korintus jauh lebih baik secara finansial, tapi soal kemurahan hati masih kalah dengan jemaat Makedonia. Jemaat Korintus kaya dalam segala sesuatu dan berpotensi untuk memberi banyak (ay. 7). Mereka juga sudah berkomitmen untuk mengumpulkan dana sejak setahun yang lalu, tapi sayang dananya tak kunjung terkumpul (ay. 10). Paulus mendorong mereka menyelesaikan pengumpulan dana (ay. 11).
Apa kunci jemaat Makedonia dapat memberi dengan sukacita? Mereka memberikan diri kepada Allah. Memberi diri berarti apa pun yang mereka miliki diberikan kepada Tuhan, harta hanyalah salah satu bagian dari diri. Saat memberi diri mereka melakukannya dengan kerelaan hati. Bantuan yang diberikan akan menciptakan keseimbangan, jemaat yang kaya tidak berkelebihan dan jemaat yang miskin tidak berkekurangan. Kelebihan yang kaya mencukupkan kekurangan yang miskin. Sudah selayaknya jemaat Korintus memberi kelebihan mereka untuk menolong yang kekurangan dengan sukacita supaya terwujud keseimbangan.
Memberi bukanlah suatu perkara yang mudah. Kebanyakan orang lebih suka menerima daripada memberi. Alangkah indahnya jika kita bisa lebih banyak memberi daripada menerima seperti yang firman Tuhan sampaikan (Kis. 20:35). Memberi selain dapat menolong orang lain yang kesulitan, kita juga menerima sukacita saat melihat orang yang kita bantu diberkati Tuhan melalui tangan kita. Segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Tuhan. Hidup kita adalah milik Tuhan sehingga apa yang kita miliki adalah milik-Nya juga. Hendaklah semua yang kita miliki digunakan untuk kemuliaan Tuhan. Segeralah memberi kepada orang yang membutuhkan.
Refleksi Diri:
- Mana yang lebih Anda sukai: menerima atau memberi? Latihan apa yang bisa melatih Anda supaya lebih banyak memberi?
- Bagaimana cara Anda supaya dapat memberi dengan sukacita dan kerelaan hati?