Memberi itu juga berkat
1 Tawarikh 18:1-17
Juga barang-barang ini dikhususkan raja Daud bagi TUHAN, bersama-sama perak dan emas yang diangkutnya dari segala bangsa, yakni dari orang Edom, dari orang Moab, dari bani Amon, dari orang Filistin dan dari orang Amalek.
-1 Tawarikh 18:11
Beberapa tahun lalu banyak orang Kristen menaikkan doa Yabes (1Taw 4:9-10). Doa itu meminta Tuhan memberkati dengan kesehatan dan kekayaan. Tidak ada yang salah dengan meminta berkat Tuhan. Namun, banyak orang lupa bahwa kehidupan yang diberkati bukan saja menerima berkat, tetapi juga menyalurkan berkat.
Daud berhasil memukul kalah musuh-musuhnya. Dia berada di puncak kejayaan. Banyak rampasan perang diperoleh. Hartanya semakin bertambah. Bahkan ia mendapat upeti dari Tou, raja Hamat. Kemana pun Daud pergi, ia selalu menang. Apa yang dilakukan Daud di puncak kejayaannya? Ia tidak menikmati semua kesuksesan tersebut sendiri. Ia mempersembahkan emas, perak, dan tembaga itu kepada Tuhan. Kelak barang-barang itulah yang digunakan Salomo untuk membangun bait suci dan perabotannya.
Daud adalah contoh figur yang memiliki perspektif yang benar tentang berkat dan kekayaan. Ia sadar semua kesuksesan yang diperolehnya berasal dari Tuhan karena itu ia mengembalikannya kepada Tuhan.
Bagaimana Anda memandang berkat dan kesuksesan yang Anda peroleh? Tentu Anda bersyukur dan memuji Tuhan atas berkat-berkat itu. Akan tetapi bersyukur tidak hanya ucapan di mulut. Wujud dari rasa syukur adalah memberikan kembali apa yang Tuhan sudah berikan. Kita dipercayakan berkat, sebagian untuk kita nikmati, sebagian lagi untuk kita persembahkan kepada Tuhan. Ketika kita mempersembahkan, kita ingat bahwa Dialah Sumber berkat kita.
Kita harus mengubah konsep kita tentang diberkati. Diberkati bukan saja dalam pengertian mendapat berkat. Diberkati juga berarti menjadi saluran berkat.
Maksudnya, ketika Anda menyalurkan berkat, pada saat itu juga Anda sebenarnya sedang diberkati Tuhan. Tidak semua orang dapat memberi. Ketika Anda memberi, Anda ingat bahwa Tuhan sudah memberi melampaui apa yang Anda berikan.
Mari bawalah persembahan syukur Anda kepada Tuhan sebagai wujud syukur atas berkat yang Anda sudah peroleh selama ini. Adalah suatu berkat tersendiri Anda bisa menjadi saluran berkat dengan memberikan persembahan atas keberhasilan usaha atau kesuksesan yang Tuhan Yesus telah berikan. Hargai dan syukuri kesempatan itu sebagai sebuah berkat!
Refleksi Diri:
- Bagaimana pandangan Anda selama ini mengenai berkat? Apakah hanya sesuatu yang Anda peroleh atau juga sesuatu yang bisa Anda berikan?
- Apa yang Anda akan lakukan untuk menjadi saluran berkat atas apa yang Tuhan Yesus sudah berikan?