Memberi Lebih Banyak
Lukas 21:1-4
Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi
lebih banyak dari pada semua orang itu.
- Lukas 21:3
Seorang peternak berkata kepada istrinya bahwa ia ingin mempersembahkan seekor anak sapi untuk Tuhan. Beberapa hari kemudian induk sapi peternak ini melahirkan dua ekor anak sapi, tapi sayang, satunya cacat. Peternak berpikir anak sapi yang cacat itulah yang akan diberikan kepada Tuhan. Kita pun sering bersikap seperti peternak itu, bukan? Ketika diberkati, kita mengambil yang terbaik buat diri sendiri dan menyerahkan yang kurang baik atau yang cacat buat Tuhan.
Firman Tuhan hari ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus sangat peduli mengenai uang dan persembahan. Dia memerhatikan orang-orang kaya dan seorang janda miskin memberi persembahan (ay. 1-2). Bedanya, orang-orang kaya memberi dalam jumlah besar, sedangkan janda miskin itu hanya memberi dua peser (Mrk. 12:41). Peser (Yunani: lepta/lepton) adalah mata uang terkecil dari uang logam Yunani. Satu dinar senilai dengan 128 lepta, upah sehari untuk seorang pekerja. Jadi, yang dipersembahkan sang janda miskin bernilai 1/64 upah rata-rata sehari seorang pekerja. Ini menunjukkan bahwa janda ini sangat miskin sehingga hanya bisa memberi sedikit sekali. Namun, herannya yang dipuji Yesus adalah justru janda miskin itu, bukan orang kaya (ay. 3). Mengapa? Karena Tuhan Yesus menilai dari motivasi orang memberi persembahan. Janda miskin memberi “lebih banyak” karena ia memberi dari kekurangannya, seluruh nafkah hidupnya (ay. 4). Artinya, bukan lebih banyak secara kuantitas, tetapi lebih pada kualitas pengorbanannya bagi Tuhan sampai-sampai hanya menyisakan sedikit bagi dirinya sendiri. Jadi, nilai persembahan tidak diukur dari jumlah nominal semata, melainkan dari jumlah pengorbanan. Tuhan Yesus melihat motivasi janda itu dalam memberi karena kasih, rasa syukur, dan ibadahnya yang sejati kepada Tuhan. (Rm. 12:1-2).
Ayo introspeksi diri, bagaimana sikap dan motivasi kita memberi persembahan selama ini? Marilah memberi persembahan kepada Tuhan dengan motivasi yang benar, bukan supaya dilihat atau dipuji orang. Juga bukan untuk mengharapkan balasan berkat yang berlipat ganda dari Tuhan, tetapi karena kita mau mengasihi Tuhan yang lebih dulu mengasihi kita dengan memberikan nyawa-Nya untuk menebus dosa kita. Hidup kita hanya untuk menyenangkan Dia.
Refleksi Diri:
- Apa dasar Tuhan Yesus menegaskan bahwa janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang?
- Apa langkah konkret yang dapat Anda lakukan dalam hal memberi yang terbaik bagi Tuhan?