Mencintai rumah Tuhan
Yohanes 2:13-22
Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.”
- Yohanes 2:17
Konteks ayat emas hari ini adalah ketika Tuhan Yesus sangat marah melihat apa yang terjadi di rumah Tuhan. Banyak praktik dagang terjadi di sana, sehingga kekudusan yang harus dijaga justru dilecehkan. Bahkan Yesus mengatakan rumah Tuhan sudah menjadi sarang penyamun, sarang orang-orang yang mencari keuntungan di dalamnya. Akibatnya, kasih dan kepeduliaan semakin merosot. Sebagian orang Kristen hanya peduli kepada diri mereka sendiri saja. Mereka cuma memperhatikan kemajuan kehidupan rohaninya sendiri, tentang sudah berapa kali mereka membaca Alkitab secara tuntas, mengikuti Care Group, bahkan menghabiskan banyak waktu untuk mengikuti pelatihan ini dan itu. Semua itu bagus, tapi yang Yesus juga maui dari kita adalah mencintai rumah Tuhan.
Apa yang Yesus lakukan di perikop ini adalah sebuah contoh sikap, Dia prihatin kalau melihat gereja tidak berjalan seperti yang Tuhan kehendaki. Yesus mengharapkan gereja berfungsi sesuai dengan apa kata Alkitab, bukannya hal-hal yang tidak ditekankan firman Tuhan. Hal ini bisa memunculkan banyak orang munafik dan penyamun memenuhi rumah Tuhan.
Saya memohon kiranya Allah menganugerahi kita api kudus yang datang dari atas, yang bisa menghanguskan kita dengan hasrat cinta untuk rumah-Nya, untuk gereja-Nya. Bagaimana praktisnya?
Pertama, semua kita terlibat dalam pembangunan rohani yang harus terjadi di gereja. Apa yang baik, mari bicarakan dengan pengurus dan berjuanglah bersama. Terlibatlah dalam pembangunan rohani karena gereja butuh banyak pengerja.
Kedua, hendaklah kita jeli terhadap apa yang terjadi di dalam gereja. Jika gereja sudah mulai menyimpang dari kebenaran Alkitab, kita harus berani seperti Yesus menjaga kekudusannya.
Ketiga, berusaha bersama-sama memenuhi kebutuhan gereja, baik melalui dana, tenaga atau pemikiran kita. Kita mencintai rumah Tuhan dengan harta kita, kebutuhan daya untuk mengurus ke dalam maupun ke luar gereja, dan pemikiran-pemikiran yang mengembangkan gereja. Kita cari kemungkinan sumber-sumber yang bisa memenuhinya.
Saudaraku, mari kita nyatakan tekad seperti Raja Daud, “TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam.” (Mzm. 26:8).
Salam cinta gereja.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sungguh-sungguh sudah mencintai rumah Tuhan dan rindu melihat gereja berfungsi sesuai Alkitab?
- Dari tiga hal praktis di atas, mana yang perlu Anda praktikkan dan wujudkan di dalam gereja?