Mencintai Yang Salah
1 Timotius 6:7-10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
- 1 Timotius 6:10
Timothy Keller mengatakan, “Keserakahan dan ketamakan sangat sulit untuk dilihat oleh kita sendiri. Keserakahan menyembunyikan dirinya dari sang korban. Cara kerja ilah uang salah satunya dengan membutakan hati Anda.” Uang tidaklah jahat, tetapi cinta akan uang disebut akar dari segala kejahatan. Kecintaan akan uang sangatlah berbahaya. Jika ada kecintaan berarti ada keterikatan yang begitu dalam, yang sulit untuk dipisahkan. Seseorang yang cinta uang menganggap uang adalah segala-galanya di dalam hidupnya. Uanglah yang menjadi junjungan utama orang tersebut di dalam hidupnya.
Memburu uang seperti disampaikan ayat emas di atas, berarti merasa tidak pernah cukup dan pasti titik berat permasalahannya pada kenyamanan diri. Memang mengherankan jika ada orang yang sudah kaya raya masih korupsi. Uang seakan diburu tiada habisnya. Kecintaan akan uang juga membuat orang menyimpang dari iman. Ia rela menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang lebih banyak lagi dan lagi. Kecintaan akan uang berarti tidak mencintai Tuhan lagi.
Memburu uang juga dikatakan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Pasti berbeda antara kerja keras dan menyiksa diri. Kita harus bekerja sebaik-baiknya dengan apa yang Tuhan percayakan, tetapi tidak dengan menyiksa diri. Dengan kecintaan akan uang, seseorang bisa mengorbankan hal yang jauh lebih berharga dari uang, yang tidak akan bisa dibeli. Mungkin kita bisa memberi persembahan dengan jumlah fantastis, tetapi tidak pernah bisa membeli relasi dengan Tuhan. Kita juga bisa membelikan banyak hal untuk keluarga kita, tetapi tidak bisa membeli waktu bersama dengan keluarga. Orang yang mencintai uang, di satu titik akan melihat betapa sia-sia semua pengejaran yang dilakukannya dan itu semua membawanya pada duka.
Dalam keseharian, kita bisa menjadi orang yang khawatir akan uang ketika menempatkan uang sebagai segalanya. Ingat janji Tuhan bahwa Dia akan mencukupi apa yang kita butuhkan. Nilai hidup kita bukan ditentukan dari berapa banyak uang yang dimiliki karena kita sudah dibayar oleh Tuhan Yesus dengan harga yang tidak akan bisa dibayarkan oleh apa pun juga. Hiduplah mengucap syukur dengan apa yang ada, bekerjalah untuk Tuhan, berbagi berkatlah dengan orang lain, janganlah khawatir akan kebutuhan Anda.
Refleksi Diri:
- Apa arti uang di dalam hidup Anda? Bagaimana pandangan Anda selama ini dalam hal mencari nafkah (uang)?
- Apa hal yang paling berharga di dalam hidup Anda? Mengapa?