Bagikan artikel ini :

Menerima Yang Tidak Bisa Dikendalikan

Pengkhotbah 11:1-6

Bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke atas bumi; dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara, di tempat pohon itu jatuh, di situ ia tinggal terletak.
- Pengkhotbah 11:3

Apakah Anda pernah menyaksikan sebuah film dan tanpa diduga alur ceritanya tiba-tiba berubah? Di tengah cerita, salah satu tokoh utamanya tiba-tiba meninggal atau tokoh yang selama ini terlihat tidak penting tiba-tiba menjadi kunci dari cerita. Plot twist atau perubahan alur cerita dalam film, novel atau drama memberikan efek kejut kepada orang yang menyaksikan atau membacanya. Dalam kehidupan nyata kita juga bisa mengalami plot twist. Tiba-tiba kehilangan kesehatan, kehilangan keluarga/sahabat atau kehilangan keuangan kita. Membuat hidup kita seperti tidak menentu, tidak ada kepastian.

Ini juga menjadi latar belakang mengapa Pengkhotbah mengatakan bahwa kehidupan pada dasarnya tidak dapat diprediksi. Kehidupan penuh teka-teki. Lalu apakah boleh kita memandang kehidupan dengan pesimis dan menjadi apatis? Pengkhotbah memberikan nasihat, terimalah hal yang kita tidak bisa, apakah itu? Kita tidak bisa mengendalikan segala sesuatu, seperti yang dikatakan di ayat emas, “Bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke atas bumi; dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara, di tempat pohon itu jatuh, di situ ia tinggal terletak.” Petani pada masa itu tidak bisa menahan hujan. Kapan waktunya hujan benar-benar turun ke tanah, tidak ada yang bisa memastikan. Begitu juga dengan pohon tumbang, apakah jatuh ke arah ke selatan atau utara, siapa yang bisa mengendalikannya? Peristiwa alami seperti ini berada di luar kendalinya.

Kita bisa mengatur banyak hal dalam hidup, tetapi bukankah kita tidak bisa mengendalikan banyak hal. Banyak peristiwa dalam hidup tidak berada di bawah kendali kita. Terkadang kita merasa tenang kalau kita memiliki kendali atas segala sesuatu dalam hidup. Sadarilah, kita hanya manusia yang terbatas, kita bukan Tuhan. Semakin kita berusaha mengendalikan semua situasi, semakin kita akan frustasi karena akan banyak hal yang muncul dalam hidup begitu tiba-tiba dan tidak terduga. Belajarlah untuk mengendalikan segala sesuatu dengan tangan terbuka dan menjalani hidup dengan percaya pada kendali Tuhan. Situasi kita bisa berubah dengan tidak terduga, tetapi Tuhan Yesus berdaulat atas segala sesuatunya.


Refleksi Diri:

  • Apa hal-hal yang terjadi dalam hidup yang paling mengejutkan Anda?
  • Apa permasalahan yang sekarang paling Anda gumuli yang ingin Anda serahkan kepada Tuhan?