Mengakhiri Pertandingan Dengan Baik
2 Timotius 4:1-8
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
- 2 Timotius 4:7
Kematian merupakan hal yang pasti dihadapi setiap orang, tidak memandang status sosial, ras, dan usia. Ketika ajal menjemput, tak ada seorang pun dapat menolaknya. Karena itu, kita harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menghadapinya. Seandainya Anda diberi tahu bahwa saat kematian sudah dekat, bagaimana reaksi Anda?
Rasul Paulus tahu waktu kematiannya sudah dekat (ay. 6). Kata “kematian” (analusis), mengacu pada kapal yang sedang membongkar sauh dan siap untuk berangkat. Artinya, kematian bukan perhentian eksistensi manusia tetapi pemisahan jiwa dari tubuh. Ini adalah keberangkatan menuju ke sorga bagi yang percaya Kristus atau ke neraka bagi yang tidak percaya. Paulus tahu ketika ia mati dipenggal, jiwanya langsung pergi ke sorga. Jika memahami kematian sebagai suatu keberangkatan, kita tidak perlu takut karena tahu kita pergi bersama Kristus. Keberangkatan ke sorga jauh lebih baik daripada tinggal di dunia karena hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Flp. 1:21).
Paulus tidak takut dengan kematian tetapi justru bersyukur karena telah mengakhiri pertandingan dengan baik (ay. 7). Kehidupan Kristen adalah sebuah pertandingan melawan dosa, iblis, dan sistem dunia yang jahat. Paulus telah menggunakan senjata-senjata rohani dan sudah menang (Ef. 6:10-18). Berikutnya, ia akan mencapai garis akhir dan dengan sukacita akan menerima “mahkota kebenaran” (ay. 8). Terakhir, karena telah memelihara iman dengan memelihara kebenaran Injil, kini tongkat estafet Injil diberikan kepada Timotius dan Titus. Paulus merasa lega karena misi penginjilan tetap berlanjut setelah ia meninggalkan dunia.
Mungkin hidup Anda saat ini tampaknya sangat suram dan tidak berpengharapan. Iman Anda sedang goyah oleh beratnya tekanan hidup dan pencobaan. Namun bersama Tuhan Yesus, Anda bisa menyelesaikan pertandingan iman dengan baik. Anda akan berdiri di hadapan Tuhan, Sang Hakim yang adil, dan dibenarkan oleh anugerah-Nya karena tidak ada lagi penghukuman bagi kita yang ada di dalam Yesus Kristus (Rm. 8:1). Amin, saudara- saudaraku?
Refleksi diri:
- Apakah berita tentang kematian membuat Anda takut? Jika takut, bagaimana Anda menghadapinya?
- Apa yang Anda akan lakukan untuk mempersiapkan diri berjumpa dengan Tuhan dan mempertanggungjawabkan perbuatan Anda kepada-Nya?