Mengalami Sendiri
Yohanes 4: 28-30, 39-42
... mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia." Yohanes 4:42
Perempuan Samaria yang berjumpa dengan Tuhan Yesus di tepi sumur Yakub adalah seorang penginjil spontan yang luar biasa. Tak lama setelah pertobatannya, ia langsung menyaksikan tentang Kristus kepada orang-orang sekotanya. Tak butuh waktu lama, mereka percaya kepadaNya karena perkataan perempuan itu (ay. 39).
Namun, orang-orang Samaria bukan tipe orang yang puas hanya pada mendengar tentang siapa Tuhan Yesus. Mereka pergi ke luar kota menjumpai-Nya. Mereka ingin belajar lebih banyak dari-Nya. Iman mereka meningkat, dari awalnya percaya karena mendengar secara tidak langsung, menjadi percaya karena mendengar langsung dari Tuhan Yesus. Iman yang lahir dari pengalaman perjumpaan pribadi dengan Yesus.
Beberapa kali mengikuti perjalanan misi, saya seringkali menemukan orang-orang Kristen di daerah tertentu yang sejak turun-temurun sudah menjadi Kristen. Kita biasa menyebut mereka orang Kristen tradisional. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan istilah tradisional. Yang menjadi persoalan adalah sebagian dari antara mereka hanya mendengar tentang siapa Yesus, baik dari orangtua, guru sekolah minggu, guru Injil atau pendeta yang berkhotbah. Mereka tidak pernah mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus sendiri. Maka tak heran, kehidupan rohani mereka tidak bertumbuh. Kristen hanya menjadi agama formalitas.
Tidak ada yang keliru jika kita banyak mendengar atau belajar tentang Yesus dari pendeta atau guru-guru yang hebat. Namun, mendengar tentang Yesus dari pihak lain saja, tidaklah cukup. Pengetahuan saja tidak akan membuat kerohanian kita bertumbuh. Seperti penduduk Samaria, kita harus rindu mendengar suara Yesus sendiri. Kita ingin mengalami perjumpaan pribadi dengan-Nya. Kita rindu memiliki pengalaman rohani bersamaNya. Jadi, pengetahuan plus pengalamanlah yang akan menumbuhkan iman kita. Jangan hanya ingin tahu tentang siapa Yesus tapi hendaklah kita juga ingin mengenal-Nya secara pribadi. Mari rajin membaca firman-Nya dan setia mendengarkan kehendak-Nya. Senantiasalah berdoa dan menyatakan isi hati kita kepada-Nya.
PENGALAMAN PRIBADI PERJUMPAAN DENGAN YESUS, JAUH LEBIH MENUMBUHKAN KEROHANIAN ANDA.