Mengenal Hati Allah Melalui Pekerjaan-Nya
Yunus 4:1-4
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
- Yohanes 17:3
Ada sebuah disiplin yang ibu terapkan kepada saya ketika masih kecil yang masih membekas dalam ingatan. Disiplin itu adalah melakukan segala sesuatu dengan tulus dan sepenuh hati. Jika saya melakukan sesuatu dengan setengah hati atau dengan bersungut-sungut maka ibu akan langsung menegur. Disiplin tersebut membentuk saya untuk tidak hanya melakukan sebuah tugas asal beres, tetapi juga memaknai setiap tindakan yang dilakukan. Sebagai orang Kristen, Tuhan pun tidak menginginkan kita sekadar melakukan pelayanan. Tuhan rindu kita dapat mengenal Dia melalui setiap pelayanan.
Yunus marah kepada Tuhan karena orang Niniwe bertobat dan Tuhan tidak jadi memberikan penghukuman (ay. 2-3). Sikap Yunus cukup aneh bagi seorang nabi karena hasil yang diharapkan dari tugasnya sebagai nabi seharusnya adalah pertobatan. Respons Yunus seperti seorang penyanyi yang marah karena seseorang tergerak hatinya setelah mendengar nyanyiannya. Hal yang lebih aneh dari respons Yunus adalah ia begitu berani menentang Tuhan sampai di titik ia siap mati karena keputusan Tuhan (ay. 3). Namun, Tuhan tidak menghukum Yunus hingga mati. Dia justru menantang Yunus untuk mengevaluasi sikapnya terhadap Tuhan (ay.4).
Yunus mengetahui karakter Tuhan, tetapi ia belum mengenal hati-Nya. Yunus mengetahui bahwa Tuhan adalah pengasih, penyayang, sabar, dan berlimpah kasih setia (ay. 2), ia bahkan mengalami sendiri kasih Tuhan ketika diselamatkan dari laut (lih. 2:2). Namun, ia menyangka bahwa karakter Tuhan tersebut hanya untuk bangsa Israel dan bukan untuk bangsa-bangsa lainnya. Tuhan ingin menunjukkan kepada Yunus bahwa kasih Tuhan juga terulur bagi bangsa lain melalui panggilan-Nya untuk memberitakan penghakiman bagi orang Niniwe. Panggilan untuk melayani Tuhan merupakan cara-Nya untuk mengenalkan hati-Nya kepada hamba-hamba-Nya.
Pelayanan yang dilakukan oleh orang Kristen juga seharusnya menjadi cara untuk lebih mengenal hati Tuhan Yesus. Pelayanan dapat menjadi sekadar aktifitas yang harus dilakukan orang di gereja atau menjadi suatu cara membalas budi kepada Tuhan. Namun, kita diselamatkan bukan karena pelayanan kita kepada-Nya. Marilah kita setia melayani Tuhan Yesus sehingga makin hari kita dapat makin mengenal hati-Nya dan diubahkan makin serupa dengan-Nya.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sudah tergabung dalam pelayanan di gereja atau organisasi Kristen lainnya? Mengapa Anda terlibat dalam pelayanan tersebut?
- Apakah Anda semakin mengenal hati Tuhan dan hati Anda diubahkan semakin sama dengan hati-Nya?