Mengenal Silsilah Keluarga Yesus
Matius 1:1-17
Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria.
- Matius 1:6
Injil Matius ditaruh di bagian awal Perjanjian Baru tentu bukan kebetulan, melainkan atas campur tangan Tuhan. Kitab Matius diawali dengan memperkenalkan Yesus melalui silsilah keluarga-Nya. Budaya orang Yahudi sebagai penerima pertama Injil sangat mementingkan silsilah. Mereka selalu mencatat dan menyimpan nama-nama leluhurnya. Melalui garis keturunan leluhur Yesus, pembaca dapat mengetahui bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan di dalam Perjanjian Lama.
Di dalam silsilah, Yesus diperkenalkan sebagai anak Daud, menunjuk bahwa Yesus adalah Raja yang akan datang, sesuai janji Allah kepada Daud (2Sam 7:12-13; bdk. Yes.9:5-6). Yesus berasal dari garis keturunan raja tetapi di antara daftar silsilah raja-raja leluhur-Nya, hanya Daud satu-satunya yang ditulis dengan didahului kata raja. Sementara itu, di dalam silsilah tercatat beberapa nama perempuan dan satu-satunya nama perempuan yang tidak ditulis namanya adalah istri Uria.
Maksud penulisan ini tentu memiliki makna khusus. Daud adalah orang yang diurapi Allah melalui Samuel untuk menjadi raja. Alkitab menyebutnya sebagai orang yang berkenan di hati Allah. Namun, perbuatan Daud mengambil istri Uria, yakni Batsyeba, dan melakukan pembunuhan berencana atas Uria, menjadi aib yang tidak bisa dihapuskan. Sebagai konsekuensi dari perbuatan Daud maka anak hasil perzinahan itu akhirnya meninggal dan pedang tidak akan menyingkir dari keturunan Daud sampai selamanya. Penulisan “istri Uria” menunjukkan sekalipun Batsyeba sudah menjadi istri Daud tetapi statusnya tetap sebagai istri Uria.
Alkitab ditulis secara transparan. Yesus adalah Allah yang Mahakudus dan tak bernoda tetapi bersedia memakai leluhur yang penuh cacat cela. Yesus lahir menjadi manusia melalui perawan Maria untuk menyelamatkan manusia dari hukuman kekal. Di dalam keagungan dan kekudusan-Nya, Yesus bukan hanya menjadi Tuhan bagi umat manusia, tetapi juga memakai manusia berdosa untuk menjadi alat-Nya.
Melalui silsilah ini kita bisa belajar bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang sempurna, termasuk Anda dan saya! Allah mau memakai orang yang penuh aib dan cela untuk dipakai menjadi berkat bagi keturunannya, bahkan manusia di seluruh dunia. Apakah Anda mau dipakai Tuhan untuk memperkenalkan Yesus sebagai Tuhan kepada dunia?
Refleksi diri:
- Apa aib/cela di dalam hidup yang membuat Anda rendah diri? Bagaimana latar belakang leluhur Yesus bisa menguatkan Anda?
- Setelah dosa Anda ditebus, siapa orang yang ingin Anda perkenalkan kepada Yesus?