Mengenali Panggilan Khusus Anda
Amos 1:1, 7:14-15,
Jawab Amos kepada Amazia: “Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.
-Amos 7:14
Amos yang namanya digunakan sebagai nama kitab Amos, bukanlah seorang nabi atau dianggap nabi oleh orang-orang di sekitarnya. Sehari-harinya ia bekerja sebagai peternak dan pemungut buah ara hutan. Tuhan memilih
Amos yang kesehariannya menghabiskan waktu menggiring kambing domba dan berasal dari kota kecil Tekoa yang terletak di Kerajaan Yudea, untuk menyatakan penghakiman Allah atas Kerajaan Israel yang akan terjadi beberapa tahun kemudian. Kisah awal muasal Amos ini menunjukkan bahwa Tuhan bisa memanggil siapa saja untuk menjalankan rancangan-Nya, termasuk mereka yang dari luar tidak nampak berpotensi untuk menjalankan panggilan-Nya.
Di dalam kekristenan terdapat dua jenis panggilan: panggilan kudus dan panggilan khusus. Panggilan kudus terjadi ketika seseorang mengenal Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (2Tim. 1:9). Tujuan akhir dari panggilan kudus adalah adanya perubahan karakter seseorang menjadi semakin serupa Kristus (Rm. 8:29; Gal. 4:19). Sementara panggilan khusus adalah panggilan bagi mereka yang telah mengalami panggilan kudus untuk melakukan pekerjaan baik yang khusus. Panggilan khusus yang kerap disebut “vokasi” (vocation) ini seperti sidik jari karena sifatnya unik dan berbeda bagi setiap orang Kristen. Dalam bahasa Latin, akar kata “vokasi” adalah berarti suara. Hal ini menunjukkan bahwa vokasi bukanlah goal yang kita kejar tapi panggilan yang kita dengar. Pertanyaan yang perlu diajukan setiap orang Kristen bukan, “apa yang harus saya lakukan?” tetapi “siapa saya dan apa hadiah khusus milik saya?”
Amos dipanggil untuk menyatakan penghakiman atas ketidakadilan sosial yang dilakukan oleh para penguasa. Ketika Amos menyatakan suara Tuhan, ia dapat menyuarakannya secara otentik berdasarkan pengalamannya sebagai rakyat kecil. Saat Tuhan memanggil seseorang, Dia pasti sudah mempersiapkan orang tersebut lama sebelumnya. Karena itu, kalau Tuhan memanggil Anda untuk melakukan apapun pekerjaan-Nya, walaupun itu tampaknya mustahil untuk dilakukan, yakinilah bahwa Tuhan sudah mempersiapkan Anda untuk dapat melakukannya.
Refleksi Diri:
- Apa pekerjaan yang Tuhan ingin Anda lakukan sesuai dengan panggilan khusus yang diberikan-Nya kepada Anda?
- Apa tantangan dan juga pertolongan Tuhan yang Anda alami dalam melakukan panggilan khusus yang Dia berikan?