Menghadapi Situasi Tidak Kondusif
Yeremia 1:14-19
Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!
- Yeremia 1:17
Pada tahun 2021, Taliban menguasai Afganistan. Di tengah pemberitaan ini, seorang reporter wanita datang meliput berita di sana. Meskipun situasi sedang tidak kondusif, ia tetap menjalankan tugasnya sebagai reporter. Inilah yang juga Tuhan kehendaki dari anak-anak-Nya, tidak berputus asa dan menyerah akan panggilan-Nya meski di tengah situasi yang tidak kondusif.
Yeremia dipanggil bukan untuk situasi yang mudah, melainkan situasi yang jauh dari kondusif. Ia diutus Tuhan untuk memberitakan firman bukan kepada orang-orang yang mau mendengarkan firman dan melakukannya, melainkan mereka yang mau jalan sendiri, yang suka memberontak. Situasinya tidak mendukung, sebagian besar dari orang-orang tersebut berada di titik terendah kerohanian mereka. Hal lainnya dari panggilan atas Yeremia adalah tidak ada jaminan ia bakalan tidak terluka saat menjalankannya, sangat mungkin ia bisa cedera. Namun, kalau kita perhatikan, tidak ada situasi yang benar-benar kondusif saat melayani Tuhan. Pergumulan selalu silih berganti datang, tidak akan pernah berhenti masalah menghampiri hidup kita. Jikalau pelayanan hanya ditentukan oleh situasi, kita akan mudah sekali berubah arah dalam pelayanan.
Tuhan memahami situasi yang tidak kondusif tersebut sehingga Dia berkata, “Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.” (ay.8). Panggilan Tuhan selalu dibarengi pemenuhan janji Tuhan, yaitu “Aku menyertai engkau”. Kata-kata ini terkesan klasik bagi orang Kristen, tetapi sering diabaikan. Kebangkitan Kristus menegaskan penyertaan yang tidak pernah luntur dan surut, bahwa Dia berjanji akan menyertai kita sampai akhir zaman.
Setiap anak Tuhan pasti akan selalu berhadapan dengan situasi yang tidak kondusif, apalagi kalau mengingat masa-masa pandemi. Tetap ingatlah selalu akan janji penyertaan Tuhan yang membuat ketakutan menjadi sirna. Tuhan memanggil kita untuk tetap berkarya dalam berbagai bidang kehidupan untuk kemuliaan-Nya dan supaya orang-orang mengenal Dia. Pelayanan bagi Tuhan begitu luas. Tuhan memanggil setiap kita secara unik dan Dia tidak mau kita menyerah pada keadaan. Tuhan menempatkan kita di zaman ini, di waktu ini, di situasi yang tidak kondusif, tetapi justru di tengah kondisi seperti inilah kita dipanggil.
Refleksi Diri:
- Mengapa dalam situasi sulit sekalipun kita masih bisa tetap berkarya bagi Tuhan?
- Apa yang akan tetap Anda lakukan bagi Tuhan meski situasi pelayanan Anda tidak kondusif?