Mengucap Syukur Dalam Segala Kondisi
Yunus 2:1-10
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
- 1 Tesalonika 5:18
Orang Jawa sering disebut orang yang selalu beruntung karena mereka sering mengatakan “untung” dalam setiap keadaan. Saya sebagai orang Jawa juga sering berkata demikian. Jika mengalami hal buruk saya terbiasa berkata, “Untung tidak terjadi hal yang lebih buruk lagi.” Orang Kristen juga dipanggil Tuhan untuk mengucap syukur dalam segala kondisi, tetapi apakah seperti orang Jawa yang bersyukur karena tidak terjadi hal yang lebih buruk lagi? Mari melihat kisah Yunus yang bersyukur kepada Tuhan.
Perkataan Yunus di dalam perut ikan pada pasal 2 ini merupakan sebuah mazmur ucapan syukur kepada Tuhan. James K. Bruckner, seorang profesor dalam bidang Perjanjian Lama, mengatakan bahwa selain doa Yunus merupakan mazmur, juga perkataan pertama kalinya secara langsung kepada Tuhan. Menariknya, Yunus mengatakan ini ketika berada di dalam perut ikan (1:17), sebuah kondisi yang sebenarnya tidak ideal untuk berdoa dan mengucap syukur. Namun, Yunus tetap mengucap syukur kepada Tuhan karena ia tahu bahwa ditelan ikan besar merupakan bentuk penyelamatan Tuhan baginya (ay. 6).
Orang yang peka terhadap pekerjaan Tuhan dalam hidupnya akan dapat mengucap syukur dalam segala keadaan. Hal ini juga nyata dalam kisah Rasul Paulus dan Silas yang dipenjara di kota Filipi. Mereka dijebloskan ke sel besi bukan karena kesalahan mereka, tetapi karena mengerjakan pekerjaan Tuhan. Meski dalam kondisi susah mereka tetap dapat menyanyikan puji-pujian bagi Tuhan (Kis. 16:24-26). Paulus dan Silas dapat tetap bersyukur karena mereka tidak melihat kondisi di sekeliling, tetapi yakin bahwa Tuhan yang mengutus akan selalu menyertai mereka.
Orang Kristen dipanggil untuk tetap bersyukur dalam segala keadaan karena Tuhan Yesus selalu menyertai dan berjanji memberikan yang terbaik buat kita (Mat. 7:11). Kondisi buruk yang terjadi di sekitar bisa memaksa seseorang berpikir realistis yang kadang berubah menjadi pesimistis, tetapi tidaklah demikian bagi orang Kristen. Apa pun kondisi buruk yang kita alami, mari percaya dan melihatnya bahwa ada rancangan baik bagi kita yang Tuhan persiapkan (Yer. 29:11). Sikap itu memampukan kita untuk mengucap syukur dalam segala keadaan.
Refleksi Diri:
- Apa kondisi buruk yang Anda pernah alami yang ternyata di baliknya Anda bisa melihat rancangan baik Tuhan?
- Mengapa begitu susah bagi orang Kristen untuk mengucap syukur dalam segala keadaan?