Menipu Diri Sendiri
Yakobus 1:19-27
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
- Yakobus 1:22
Seekor monyet naik ke atas pohon dan memetik buah rambutan. Monyet ini bingung meletakkan rambutannya di mana karena tidak membawa wadah penyimpanan. Setelah berpikir beberapa lama akhirnya rambutan itu dijepitnya di ketiak. Si monyet berpikir inilah cara menyimpan yang paling aman, lalu ia meneruskan mencari buah lagi. Ketika mengambil buah yang lain, rambutan yang ada di ketiaknya jatuh. Buah berikutnya yang ia dapat lalu diletakkan di ketiak lagi. Begitu seterusnya. Saat si monyet mau pulang, ia tidak mempunyai satu buah rambutan pun karena semua buah yang dikumpulkannya telah terjatuh. Monyet ini tanpa sadar telah menipu dirinya sendiri. Ia mengira sudah mendapat banyak buah rambutan tetapi kenyataannya tidak sama sekali.
Tingkah laku monyet ini mirip dengan orang yang mendengarkan firman Tuhan lalu segera melupakannya. Ia sebetulnya sedang menipu dirinya sendiri. Seseorang tidak menipu dirinya jika selalu mengingat firman Tuhan yang dikhotbahkan oleh para hamba Tuhan dan menyimpannya baik-baik di dalam hati. Hidupnya akan memiliki kekayaan sorgawi yang tiada habis-habisnya.
Namun, apa yang terjadi jika seseorang hanya menjadi pendengar tapi tidak menjadi pelaku firman? (1) Orang yang demikian juga menipu diri sendiri karena berpikir setelah mendengar firman, ia sudah melakukan kewajibannya sebagai
orang Kristen. Padahal sebetulnya ia belum melakukannya. (2) Ia bagaikan orang yang mengamati wajahnya di depan cermin tetapi segera lupa bagaimana rupa wajahnya. Segala yang dilakukan menjadi sesuatu yang sia-sia.
Apa dampak jika kita menjadi pelaku firman? (1) Kita akan diubahkan menjadi orang berhikmat yang cepat mendengarkan firman, tetapi lambat untuk berbicara. (2) Firman Tuhan akan mengoreksi diri kita secara jujur dan mengubah perilaku kehidupan kita semakin serupa dengan Kristus. (3) Kita akan mengalami pertumbuhan iman dan kedewasaan rohani. (4) Kita akan mengalami keberhasilan di sepanjang perjalanan hidup di dunia karena Tuhan akan memimpin langkah-langkah kita.
Marilah kita membuka diri bagi firman Tuhan untuk berbicara dan mengoreksi hidup kita setiap hari, serta jadilah pelaku firman Tuhan.
Refleksi Diri:
- Bagaimana sikap Anda saat mendengar firman Tuhan selama ini? Seberapa banyak kehidupan Anda sudah diubahkan oleh firman Tuhan?
- Apa yang akan Anda lakukan supaya firman yang Anda dengar bisa dilakukan dalam kehidupan?